Berkat Strategi Cerdasnya, Syamsul Arip Berhasil Juarai Lenovo Legion IDFM

Setelah memenangkan Lenovo Legion IDFM: Final Stage, turnamen Football Manager 2024 offline pertama di Asia, Syamsul Arip memiliki harapan besar.

oleh Fardi Rizal Diperbarui 24 Feb 2025, 15:24 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 14:10 WIB
Syamsul Arip
Syamsul Arif menjadi juara Lenovo Legion IDFM: Final Stage, yang menjadi turnamen Football Manager 2024 pertama yang digelar secara offline di Asia telah selesai digelar. Turnamen ini digelar di Sentinel Cyber Arena, Jakarta Timur, Jakarta, Minggu (23/2/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi) - Bola.com... Selengkapnya

Bola.com, Jakarta - Syamsul Arip memiliki ambisi besar setelah memenangkan Lenovo Legion IDFM: Final Stage, turnamen Football Manager 2024 pertama yang diselenggarakan secara offline di Asia pada hari Minggu, 23 Februari 2025. Dia berharap agar Football Manager semakin populer di Indonesia, muncul pelatih sungguhan dari Indonesia, dan ingin kembali mengejar gelar juara dunia.

Acara Lenovo Legion IDFM: Final Stage ini digelar di Sentinel Cyber Arena, Jakarta Timur. Turnamen tersebut merupakan puncak dari IDFM League edisi Football Manager 2024, menampilkan persaingan sengit antara manajer virtual terbaik.

Setelah melewati berbagai pertandingan yang menegangkan, Syamsul Arip berhasil meraih gelar juara. Di partai final yang berlangsung dengan intensitas tinggi, ia berhasil mengalahkan Angga Yuda Prawira dengan skor tipis 1-0.

"Harapan saya FM semakin dikenal, apalagi kita sudah punya dua juara dunia dari Indonesia," ujar Syamsul saat sesi wawancara usai acara.

"Selain itu, siapa tahu setelah banyak yang main FM, ada pelatih beneran dari Indonesia yang bisa berkarier profesional. Ya, karena FM itu riil banget mainnya," tambahnya.

Berencana Mencoba Kembali

Syamsul Arif menjadi juara Lenovo Legion IDFM: Final Stage,
Syamsul Arif menjadi juara Lenovo Legion IDFM: Final Stage, yang menjadi turnamen Football Manager 2024 pertama yang digelar secara offline di Asia telah selesai digelar. Turnamen ini digelar di Sentinel Cyber Arena, Jakarta Timur, Jakarta, Minggu (23/2/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi) - Bola.com... Selengkapnya

Indonesia memiliki reputasi yang baik di dunia Football Manager internasional. Sebagaimana diketahui, Indonesia berhasil meraih gelar juara dalam ajang Piala Dunia Football Manager 2024, dipimpin oleh manajer Ichsan Rahmat Taufiq dan asistennya, Budi Muhamad Manar Hidayat.

Pada pertandingan final yang diadakan di Liverpool, Inggris, pada 1 September 2024, Ichsan dan Manar sukses mengalahkan perwakilan dari Jerman, Sven Goly, beserta asistennya, Tery Whenett.

Tim Indonesia menang dengan skor telak 5-0 pada pertandingan leg pertama yang berlangsung di kandang lawan. Selanjutnya, tim asuhan Ichsan dan Manar kembali meraih kemenangan dengan skor 3-2 pada leg kedua.

Apakah Syamsul Arip berkeinginan untuk mengikuti jejak Ichsan dan Manar menjadi juara dunia FM?

"Tahun lalu saya sebenarnya ikut, saya kalah sama Om Ichsan di semifinal (di Indonesia). Dia berangkat sama om Manar. Nanti kalau ada kesempatan lagi mau dicoba lagi," ungkap Syamsul Arip.

"Lucu juga dulu awal kuliah pengin kerja mencoba jadi reporter sepak bola, terealisasi walaupun cuma sebentar, kemudian kerja beneran sesuai jurusan. Sekarang siapa tahu bisa pergi ke luar negeri dari game yang kita suka kan?" tambahnya.

Sudah bermain Football Manager Sejak SMA

Syamsul Arif (dua dari kiri) menjuarai Lenovo Legion IDFM: Final Stage
Syamsul Arif (dua dari kiri) menjuarai Lenovo Legion IDFM: Final Stage, yang menjadi turnamen Football Manager 2024 pertama yang digelar secara offline di Asia telah selesai digelar. Turnamen ini digelar di Sentinel Cyber Arena, Jakarta Timur, Jakarta, Minggu (23/2/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi) - Bola.com... Selengkapnya

Syamsul Arip mulai berpartisipasi dalam kompetisi Football Manager (FM) pada tahun 2021. Meskipun begitu, kecintaannya terhadap permainan ini sudah dimulai sejak lama, yakni sekitar 11 tahun yang lalu ketika ia masih bersekolah di SMA.

"Baru main FM beneran pada 2008, main sama teman-teman kuliah. Itu berlangsung sampai 2010. Kemudian pada 2011 dan 2012 kuliahnya sibuk. Baru main lagi pada 2014," tutur Syamsul yang kini berusia 35 tahun itu.

Pria yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ini menganggap FM sebagai sarana untuk relaksasi atau bersantai.

"Kalau butuh healing ya main FM saja. Enggak bisa tidur, ya main FM saja. Buang waktunya pakai FM. Tetapi kalau lagi di kantor ya fokus kerja," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya