Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan merupakan bulan suci yang penuh keberkahan. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan berbagi kebaikan, salah satunya dengan menunaikan zakat. Zakat sendiri terbagi dalam beberapa jenis, salah satunya adalah zakat fitrah.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu sebagai penyucian diri setelah menjalani ibadah puasa Ramadan. Berbeda dengan zakat mal yang dihitung berdasarkan harta dan penghasilan, zakat fitrah berlandaskan pada individu dan harus dibayarkan sebelum Hari Raya Idulfitri. Zakat ini umumnya diberikan dalam bentuk bahan makanan pokok, seperti beras, dengan takaran setara 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.
Baca Juga
Menunaikan zakat fitrah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga memiliki manfaat yang besar bagi diri sendiri maupun masyarakat. Berikut adalah tiga manfaat utama dari zakat fitrah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/3/2025).
Advertisement
1. Membersihkan dan Menyucikan Diri
Zakat fitrah tidak hanya menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, tetapi juga memiliki manfaat spiritual yang mendalam. Salah satu hikmah utama dari zakat fitrah adalah menyucikan diri dari sifat kikir dan dosa-dosa kecil yang mungkin dilakukan selama menjalani ibadah puasa Ramadan.
Dalam Islam, berbagi dengan sesama adalah ajaran yang ditekankan untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial. Dengan mengeluarkan zakat fitrah, seorang muslim diajarkan untuk tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga memperhatikan mereka yang membutuhkan. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Surah At-Taubah ayat 103:
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ١
"Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. At-Taubah: 103)
Ayat ini menegaskan bahwa zakat bukan hanya sekadar bentuk kepedulian sosial, tetapi juga sarana pensucian jiwa. Dengan menunaikan zakat fitrah, seorang muslim dapat menghindarkan diri dari sifat kikir, menumbuhkan sikap dermawan, serta mendapatkan keberkahan dalam kehidupan.
Advertisement
2. Menjaga dan Membentengi Harta dari Keburukan
Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, zakat fitrah juga memiliki manfaat dalam menjaga dan membentengi harta dari berbagai keburukan. Islam mengajarkan bahwa keberkahan harta tidak hanya didapatkan melalui usaha dan kerja keras, tetapi juga dengan berbagi kepada sesama. Dengan menunaikan zakat fitrah, seseorang tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga melindungi hartanya dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Nabi Muhammad SAW telah menekankan pentingnya zakat sebagai benteng bagi harta dalam sabdanya:
"Bentengilah harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang yang sakit dari kalian dengan sedekah, siapkanlah doa untuk bala bencana." (HR Thabrani & Abu Nu'aim)
Hadis ini mengajarkan bahwa harta yang dizakati akan lebih terlindungi dari kemungkinan keburukan, seperti kesialan atau ancaman dari orang-orang yang berniat jahat. Selain itu, menunaikan zakat fitrah juga dapat menjadi sarana untuk mendapatkan keberkahan, menjauhkan diri dari sifat tamak, serta memastikan bahwa harta yang dimiliki benar-benar membawa manfaat bagi pemiliknya dan orang lain.
3. Bentuk Syukur dan Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Menunaikan zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban bagi setiap muslim, tetapi juga merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Harta yang dimiliki di dunia sejatinya adalah titipan dari Allah, dan salah satu cara terbaik untuk mensyukurinya adalah dengan berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Dengan menunaikan zakat fitrah, seorang muslim mengakui bahwa rezeki yang diperolehnya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga memiliki hak bagi orang lain. Sikap ini sejalan dengan ajaran Islam yang menganjurkan pemanfaatan harta melalui zakat, sedekah, dan infak agar semakin berkah.
Rasa syukur yang diwujudkan melalui zakat fitrah tidak hanya mendatangkan keberkahan dalam kehidupan, tetapi juga mempererat hubungan sosial antara sesama muslim. Dengan berbagi, seseorang dapat membantu mereka yang kurang mampu merayakan Idulfitri dengan penuh kebahagiaan, sekaligus menguatkan nilai kepedulian dalam masyarakat.
Advertisement
Cara Menunaikan Zakat Fitrah
1. Memilih Jenis Zakat
Zakat fitrah dapat dibayarkan dalam bentuk makanan pokok yang biasa dikonsumsi, seperti beras dengan takaran 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa. Selain itu, zakat juga dapat ditunaikan dalam bentuk uang dengan nominal yang setara dengan harga makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari.
2. Menentukan Waktu Pembayaran
Pembayaran zakat fitrah bisa dilakukan sejak awal bulan Ramadan, tetapi paling lambat sebelum pelaksanaan shalat Idulfitri. Penyaluran zakat kepada mustahik (penerima zakat) juga harus dilakukan sebelum shalat Idulfitri. Jika dibayarkan setelah shalat, maka zakat tersebut hanya dianggap sebagai sedekah biasa.
3. Membaca Niat dan Doa
Saat membayar zakat fitrah, penting untuk membaca niat dengan ikhlas agar ibadah diterima oleh Allah SWT. Selain itu, doa juga dianjurkan agar zakat yang dikeluarkan membawa keberkahan serta menjadi sarana penyucian diri dan harta.
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an nafsii fardhan lillaahi ta’aalaa
(Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri sebagai kewajiban karena Allah Ta'ala.)
Niat Zakat Fitrah untuk Keluarga
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu an ukhrija zakaata al-fithri 'anni wa 'an jami'i ma ya'lunihi fardhan lillahi ta'ala.
(Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan orang-orang yang menjadi tanggunganku sebagai kewajiban karena Allah Ta'ala)
Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an (…) fardhan lillaahi ta’aalaa
(Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta’ala)
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, zakat fitrah dapat ditunaikan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Kini, pembayaran zakat juga semakin mudah dengan adanya layanan zakat online yang disediakan oleh berbagai lembaga, seperti BAZNAS, untuk memastikan zakat tersalurkan dengan tepat kepada mereka yang berhak menerimanya.
