Pengamat: Koalisi Partai Islam Bisa Ancam 3 Poros

Ada 2 syarat partai memenangkan Pilpres 2014, yakni pemimpin partai harus rendah diri dan harus mampu berdiri sendiri.

oleh Widji Ananta diperbarui 14 Apr 2014, 11:18 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2014, 11:18 WIB
[FOTO] Tokoh Parpol Kompak Kampanye Berintegritas
Para Ketua partai politik membacakan Deklarasi kampanye damai (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Usai Pileg 2014, koalisi partai diprediksi akan terfokos kepada 3 partai poros. PDIP, Golkar dan Gerindra. Namun koalisi antara partai berbasis Islam diprediksi mampu mematahkan koalisi 3 partai poros tersebut dan tak menutup kemungkinan memenangkan Pilpres 2014.

"Partai politik berbasis massa Islam berpeluang menangi Pilpres 2014. Andai saja PKB, PAN, PKS, PPP, dan PBB mau berkoalisi, maka partai-partai berbasis massa Islam itu tidak sekadar mampu memenuhi syarat presidential threshold (PT) untuk mengusung capres-cawapres sendiri," ujar pengamat politik Sigma Said Salahuddin, Jakarta, Senin (14/4/2014).

"Tetapi juga potensial memenangkan Pilpres 2014," tandas Said.

Said mengatakan, untuk memenangkan Pilpres 2014, ada 2 syarat yang perlu dilakukan partai peserta koalisi. Pertama, setiap pimpinan partai harus rendah diri, dengan tidak memaksakan diri memasang nama pimpinan partai sebagai capres maupun cawapres.

"Masing-masing parpol tidak memaksakan pimpinannya sebagai capres dan cawapresnya. Harus ada kerelaan dan kebesaran hati untuk mengambil tokoh alternatif," kata Said.

Kemudian, lanjut Said, para tokoh pimpinan partai Islam harus mampu berdiri sendiri, tidak bergabung dengan 3 capres dari 3 partai poros. "Tokoh-tokoh alternatif tersebut tidak bergabung dengan dengan Jokowi, Prabowo, atau ARB," ujarnya.

Jika koalisi partai Islam itu benar-benar terealisasi, kata Said, ini bisa merepotkan dan membuat partai nasionalis kelimpungan. Peta koalisi juga akan menjadi berantakan. "Katakanlah PDIP tetap bisa berkoalisi dengan Nasdem untuk mengusung Jokowi."

"Tetapi mereka menjadi tidak mudah untuk mencari pendamping yang bisa mendongkrak Jokowi karena tokoh-tokoh Islam tadi sudah serempak menggelengkan kepala," imbuh Said.

Hal sama akan dialami Gerindra dan Golkar. Menurut Said, kalau melihat peran partai nasionalis, Demokrat dan Hanura bisa menjadi penentu Pilpres 2014. Namun akan berbahaya jika partai besutan SBY dan Wiranto ini memilih partai Islam sebagai mitra koalisi.

"Repotnya lagi kalau Demokrat dan Hanura memilih masuk ke dalam koalisi partai berbasis massa Islam, untuk membentuk koalisi Islam-Nasionalis. Mau tidak mau akhirnya Gerindra harus berkoalisi dengan Golkar untuk mengusung ARB-Prabowo atau sebaliknya," kata Said.

Dengan peta koalisi seperti itu, Said menyimpulkan, akan semakin besar peluang koalisi parpol berbasis massa Islam atau koalisi parpol Islam-Nasionalis memenangkan Pilpres 2014.

(Shinta Sinaga)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya