Liputan6.com, Polewali Mandar - Puluhan siswa dari kelompok bermain yang tak berdosa dan tak mengerti dunia politik itu terpaksa ikut menanggung resikonya. Para siswa kehilangan sekolah tempat mereka bermain dan menimba ilmu di Panyampa, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (9/5/2014), hal itu dikarenakan pemilik yayasan, Hasnah, menutup sekolah mereka yang sudah belasan tahun berdiri tanpa sepengetahuan warga dan orangtua siswa.
Para siswa TK yang tampak bergembira dan bersemangat datang ke sekolah, memanfaatkan halaman rumah warga untuk bermain bersama, meski tak ada sarana bermain seperti ayunan atau perosotan. Hal itu tak mengurangi semangat anak-anak sedikit pun untuk bermain bersama teman-temannya.
Advertisement
Para siswa itu baru pulang ke rumahnya setelah mereka lelah bermain. Sejumlah warga dan orangtua siswa tentu saja kecewa dengan pemilik yayasan yang dinilai tidak bertanggung jawab dan menelantarkan anak-anak mereka.
Hasnah menilai, pendidikan gratis yang diupayakan yayasan miliknya selama belasan tahun kepada anak-anak desa Panyampa tak mendapat balasan sedikit pun dari para orangtua siswa. Oleh karena itu, Hasnah pun memutuskan untuk menutup sekolahnya.
Semua itu dikarenakan pada Pileg 9 April, dari sekitar 400 pemilih yang ada di Desa Panyampa yang menjadi lokasi sekolah, Hasnah hanya mendapat 6 suara. (Mvi)