PDIP: Deklarasi Kampanye Damai Jangan Hanya di Mulut

KPU menggelar acara deklarasi kampanye berintegritas dan damai yang diikuti 2 pasang capres-cawapres peserta Pilpres 2014,

oleh Silvanus Alvin diperbarui 03 Jun 2014, 21:04 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2014, 21:04 WIB
Jokowi-Prabowo
Jokowi dan Prabowo. (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar acara deklarasi kampanye berintegritas dan damai yang diikuti 2 pasang capres-cawapres peserta Pilpres 2014, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Wasekjen PDIP Achmad Basarah meminta agar deklarasi ini konsisten dijalankan, tak hanya diucapkan di mulut saja.

"Saya harap deklarasi kampanye damai malam ini oleh 2 capres jangan hanya seremonial. Dalam arti hanya janji tak kampanye menabrak etika dan peraturan tapi dilakukan, jangan itu hanya di mulut," kata Basarah di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Basarah mengatakan, ikrar untuk kampanye damai harus benar-benar dilakukan oleh kedua pasangan. Sebab, masih banyak kampanye negatif yang mengikuti jelang Pilpres ini.

"Saya harap ikrar janji untuk kampanye damai betul-betul konsisten kedua pihak baik capres dan cawapres. Tak ada ucapan dan perilaku seperti menyerang pribadi, menyinggung soal SARA," imbuhnya.

"Tak hanya oleh kedua pasangan capres, kampanye berintegritas dan damai juga wajib dilakukan oleh tim relawan yang resmi dan tak resmi. Tim yang tidak resmi harus dalam 1 komando capres dan cawapres agar kampanye tertib dan damai tak menabrak peraturan," paparnya.

Selain itu, Basarah mengatakan agar penegak hukum serta lembaga penyelenggara Pemilu menjalankan tugasnya dengan baik. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah kejadian yang tak diperlukan.

"Bawaslu, KPU dan Polri harus bertindak proaktif kalau perlu menangkap kejahatan pidana pemilu. Produk kampanye hitam seperti fitnah polisi harus tindak untuk mempidanakan. Paling tidak praktik ini bisa diminimalisi," tandas Basarah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya