Survei PoliticaWave: Kampanye Hitam Terbanyak Serang Jokowi-JK

Sementara, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Prabowo-Hatta lebih sering diserang kampanye negatif.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 06 Jun 2014, 11:59 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2014, 11:59 WIB
Kampanye Hitam
(Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei PoliticaWave menemukan praktik kampanye hitam di dunia maya paling banyak menyerang pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Jokowi-JK. Sementara, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Prabowo-Hatta lebih sering diserang kampanye negatif.

"Pasangan Jokowi-JK paling banyak diserang kampanye hitam. Dari total sentimen negatif, 94,9% merupakan kampanye hitam, seperti isu SARA, pemalsuan surat ke Kejagung, iklan RIP dan lain-lain. Sementara kampanye negatif hanya berjumlah 5,1% seperti video JK, mobil Esemka dan lain-lain," kata peneliti PoliticaWave Yose Rizal kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Serangan berbeda diterima Prabowo-Hatta. Pasangan itu menerima 86,5% kampanye negatif, seperti diberhentikan dari Militer, menolak panggilan Komnas HAM, dan keluar ke Yordania. "Kampanye hitam hanya berjumlah 13,5% seperti Video pemukulan di KPU, memiliki 2 kewarganegaraan dan lain-lain," ucapnya.

Untuk menjaga jalannya Pilpres 9 Juli secara jujur dan adil, Yose Rizal menerangkan, kampanye hitam harus dihindari karena berpotensi memecah belah bangsa. Walaupun serangan kampanye hitam belum tentu berasal dari tim sukses, lanjut Yose, para capres dan cawapres harus bersikap tegas dan konkret dalam menghentikan kampanye hitam.

"Beri sanksi kepada akun-akun yang terlibat dalam penyebaran kampanye hitam. Kerukunan dan stabilitas masyarakat terlalu besar untuk dikorbankan," jelas Yose.

Selain itu, Yose mengimbau agar masyarakat bijak dalam menghadapi kampanye hitam. Bersikap bijak dapat dengan cara memeriksa sumber berita penyebaran kampanye hitam tersebut.

"Jangan percaya mentah-mentah informasi yang berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya, seperti akun anonim dan pseudonim. Selalu lakukan cek ulang terhadap informasi-informasi yang meragukan. Dan jangan menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya," tandas Yose.

PoliticaWave.com melakukan monitoring dan analisa terhadap sentimen negatif terkait pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta dari tanggal 1-31 Mei 2014. Analisa percakapan dilakukan di Twitter, Facebook, Online Forum, Blog, Youtube dan Online News.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya