Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pers menyatakan, isi dalam Tabloid Obor Rakyat bukan merupakan produk jurnalistik. Calon wakil presiden Jusuf Kalla alias JK pun geram dengan penyebaran media berisi propaganda fitnah itu.
Menurut pasangan Jokowi itu, ada 2 hal penting yang harus diusut pihak berwajib mengenai Tabloid Obor Rakyat. Hal pertama yang harus diusut adalah isi tabloid yang merupakan kampanye hitam, lalu yang kedua adalah pihak yang membiayai pencetakan dan penyebaran.
JK mengatakan, untuk memproduksi dan mendistribusikan banyak tabloid ke barbagai tempat tentu membutuhkan dana yang sangat besar. "Pertama (yang harus diusut) adalah isinya, kedua dana dari mana?" ujar JK di Jakarta, Minggu (15/6/2014).
"Pasti puluhan miliar mencetak jutaan begitu, lalu menyebarkan. Itu kan butuh dana besar sekali. Sangat penting diusut isinya, dan siapa yang membiayai, kan ini kan fitnah."
Dari sisi produk, sangat masuk akal jika butuh dana besar untuk mencetak dan mendistribusikan tabloid itu. Apalagi peyebarannya luas melingkupi Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Kalau itu hanya sosial media mudah, masukkan selesai, ini kan cetak, kirim itu puluhan miliar biayanya," katanya.
JK sangat menyayangkan ada pihak yang menggunakan isu SARA untuk menjatuhkan seseorang. JK yang dikenal sebagai tokoh sentral dalam perdamaian Poso, Ambon, dan Aceh itu mengungkapkan, sesuatu yang dapat meretakkan persatuan dan kesatuan bangsa harus seperti penyebaran tabloid berisi fitnah harus segera dihentikan, dan pelakuanya harus dihukum.
"Ini fatal, (ada pihak) yang ingin membenturkan bangsa ini dari segi SARA, dan itu kalau orang percaya maka bia terjadi itu kalau tidak cepat dipadamkan, ini bisa menimbulkan perang badar, ini orang-orang (yang menyebarkan) suka perang ini" tutur JK.
JK sangat yakin Polisi bisa mengusut tuntas kasus Tabloid Obor Rakyat yang berisi fitnah. "Polisi saya yakin, yakin seyakin-yakinnya bukti kecil saja polisi bisa mengungkap apalagi ini buktinya berjuta-juta lembar apalagi kirimannya lewat pos."
JK menekankan jangan ada lagi pihak yang ingin menghancurkan demokrasi dengan isu SARA. Merebaknya fitnah dari Tabloid Obor Rakyat adalah sesuatu yang tidak bisa ditoleransi.
"Ini jangan membiasakan diri memfitnah orang di suatu demokrasi nasional, (apalagi) SARA lagi, ini dobel urusannya. Kalau sampai tidak ditindak kelewatan," tutup JK.
JK Minta Polisi Usut Penyandang Dana Tabloid Obor Rakyat
JK mengatakan, untuk memproduksi dan mendistribusikan banyak tabloid ke barbagai tempat tentu membutuhkan dana yang sangat besar.
diperbarui 15 Jun 2014, 15:40 WIBDiterbitkan 15 Jun 2014, 15:40 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pj Gubernur Kaltim Sebut Tambang Bawa Keberkahan Jika Dikelola dengan Baik
Melihat Proses Perakitan Jantung Penggerak Mobil Listik Geely Langsung dari Dapurnya
Tips Membuat Kue Lapis Agar Tidak Gagal: Panduan Lengkap untuk Pemula
16 Pemain Perebutkan Gelar Juara Nasional Pertama di Darts Competition Final Series 2024
3 Ahli Waris Kru tvOne yang Meninggal Akibat Kecelakaan di Tol Pemalang Terima Manfaat BPJS Ketenagakerjaan
AFS Global STEM Innovators 2024, Wujudkan Generasi Muda Indonesia yang Berwawasan Global dan Peduli Lingkungan
Memahami LDP Adalah: Program Pengembangan Kepemimpinan yang Komprehensif
Ekonomi Indonesia Tetap Solid di Tengah Dinamika Global, Sektor Ini Bakal Positif
50 Tips Usaha Sukses untuk Pemula: Panduan Lengkap Membangun Bisnis dari Nol
Mengulik Fitur dan Kemampuan WiFi 7, Teknologi Nirkabel Generasi Terbaru!
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Ini Upaya KAI Daop 9 Jember
7 Potret Eunice Tjoaa dan Onic Kiboy Diduga Pacaran, Viral Unggah Video Romantis