Jika Prabowo-Hatta Kalah, Caleg Gerindra Banten Tidak Dilantik

Ketua DPD Gerindra Banten Budi Heryadi berjanji akan mengundurkan diri jika Prabowo-Hatta tidak menang di Banten.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 20 Jun 2014, 06:26 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2014, 06:26 WIB
Bendera Partai (ilustrasi)
Kampanye Partai Gerindra (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Serang - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra memberi peringatan keras kepada seluruh pengurus DPC Gerindra Banten jika pasangan capres cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) kalah dalam Pilpres 2014. Dijamin, para caleg terpilih partai itu akan dibatalkan pelantikannya.

"Kami akan melakukan verifikasi caleg terpilih, apabila tidak memperjuangan Prabowo di pilpres mendatang, maka saya jamin tidak akan dilantik," kata Sekretaris Jenderal DPP Gerindra, Ahmad Muzani usai memberikan sambutan di Kantor DPD Gerindra Banten, Kota Serang, Kamis 19 Juni 2014.

Ketegasan itu menurut Muzani merupakan salah satu agenda pendirian Partai Gerindra yaitu untuk membawa Prabowo Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia. "Jadi, 9 Juli nanti merupakan puncak dari keinginan kita semua sebagai kader Partai Gerindra," ungkapnya.

Bak gayung bersambut, Ketua DPD Gerindra Banten Budi Heryadi pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa dirinya pun akan mengikuti instruksi DPP Partai Gerindra,

"Bagi dewan terpilih, kita tunda pelantikan dan bisa juga digantikan. Ini juga berlaku bagi para ketua DPC. Apabila di wilayahnya kalah maka saya akan ganti," tegasnya.

Budi pun berjanji akan mengundurkan diri jika Prabowo-Hatta tidak menang di Banten. "Kalau saja perolehan suara tidak signifikan di Provinsi Banten, sebagai bentuk tanggung jawab, maka saya akan mengundurkan diri sebagai ketua," janjinya.

Dirinya juga menegaskan, tidak hanya dirinya yang akan mengundurkan diri jika Prabowo-Hatta kalah di Banten, tetapi akan diikuti oleh para ketua DPC kabupaten dan kota di Provinsi Banten.

"Kita ingin menjadi provinsi terdepan dalam mengawal pemenangan pasangan Prabowo-Hatta. Ini rasional, dulu kita mempunyai 5 anggota DPRD dan sekarang menjadi 10, belum lagi ditambah suara dari partai koalisi," tutupnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya