JK Hentikan Orasi Saat Azan Ashar Berkumandang di Bengkulu

JK menuturkan, Bengkulu bernilai mahal karena dulu dijajah Inggris dan menjadi objek pertukaran wilayah antara kolonial Belanda dan Inggris.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 24 Jun 2014, 18:59 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2014, 18:59 WIB
Dihadapan Alim Ulama PKB, Jokowi-JK Paparkan Visi-Misi
Dihadapan sejumlah alim ulama PKB dan NU se-Indonesia Jusuf Kalla memaparkan visi dan misi serta strategi pemenangan pada pilpres mendatang (3/6/14) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bengkulu - Calon wakil presiden nomor urut 2 Jusuf Kalla, hari ini berkampanye di Bengkulu. Kepada pendukungnya di Taman Budaya Kota Bengkulu, mantan wakil presiden itu mengatakan, Bengkulu memiliki sejarah panjang bagi bangsa Indonesia.

"Ada Rafflesia, ada sejarah pergerakan Bung Karno yang sangat penting bagi Indonesia. Bengkulu ini sangat bernilai dan mahal, bisa disejajarkan dengan Singapura," ujar Jusuf Kalla, Selasa (24/6/2014).

Di tengah orasinya, tiba-tiba azan ashar berkumandang dari masjid dekat lokasi kampanye. Seketika JK langsung menghentikan orasinya dan meminta seluruh simpatisan dan pendukungnya mendengarkan suara azan terlebih dahulu. "Kita hormati dan dengarkan adzan terlebih dahulu, baru kita lanjutkan lagi," ujarnya.

JK menuturkan, Bengkulu bernilai mahal karena dulu dijajah Inggris dan menjadi objek pertukaran wilayah antara kolonial Belanda dan Inggris.

Dalam orasinya JK juga mengatakan, di belakang laki laki hebat itu tentu saja ada perempuan hebat. Statemen itu dilontarkan sebab dalam kampanye ini juga dilakukan deklarasi "seribu perempuan relawan pendukung Jokowi-JK Bengkulu".

Di tempat yang sama, wakil ketua tim pemenangan nasional pasangan Jokowi-JK Patrice Rio Capella mengatakan, menargetkan kemenangan 70 persen di Kota Bengkulu.

"Bengkulu akan menentukan kemenangan Jokowi-JK, sebagai basis tentu saja kita harus menang besar di sini. Sedikitnya kita akan menang minimal 70 persen di sini," tegas Rio yang juga Sekjen Partai Nasdem.

Kampanye ini dihadiri 22 organisasi. Di antaranya himpunan pedagang kaki lima tergusur, perkumpulan tukang ojek nusantara, perhimpunan pedagang tahu tempe, persatuan tukang becak, persatuan pemuda Bugis, pemuda Batak, himpunan masyarakat semaku, barisan relawan Jokowi for President, seknas Jokowi, tim relawan Jenggala dan puluhan organisasi lain. (Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya