DPR Minta Media Massa Pantau Kecurangan di TPS

Pilpres yang hanya diikuti dua pasang kandidat dikhawatirkan bisa menimbulkan konflik.

oleh Widji Ananta diperbarui 25 Jun 2014, 11:51 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2014, 11:51 WIB
[FOTO] Bangku Kosong, Anggota Dewan Mangkir Rapat
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah).

Liputan6.com, Jakarta - Jelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang, pimpinan DPR mengumpulkan pemimpin redaksi (pemred) media cetak dan elektronik se-Jakarta. Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi kecurangan pada pilpres nanti.

"Kami mengkhawatirkan pasca 9 Juli, mungkin media tidak andil secara langsung tetapi bisa support pengamatan (kecurangan) di TPS," ujar Agun Gunandjar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Selain itu, tujuan lain pertemuan tersebut yakni untuk menghindari pelanggaran pada pilpres 2014. Pilpres yang hanya diikuti dua pasang kandidat dikhawatirkan bisa menimbulkan konflik, mengingat persaingan yang ketat di antara dua capres.

"Dengan hanya 2 orang pasang capres-cawapres akan lebih mudah menyulut konflik. Konflik juga bisa menjadi semakin tajam dan berdampak negatif," lanjutnya.

Hadir dalam pertemuan itu antara lain Wakil Ketua DPR Pramono Anung dari PDIP, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dari Partai Golkar, dan Ketua Komisi II DPR Agun Gunandjar. Sedangkan dari media hadir Wakil Pemred RCTI Eddy Suprapto, Pemred Suara Pembaruan Primus Dorimulu, Pemred RRI Sudirman Bonaparte dan Pemred SCTV dan Indosiar, Nurjaman Mocthar.

Selain pemred media masa, hadir juga Dewan Pers, Lembaga Pers DR Soetomo, dan akademisi dari Universitas Indonesia. (Yus)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya