Liputan6.com, Jakarta - Seorang mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Akib Alfateh, kehilangan hak pilihnya dalam Pilpres 2014. Akib mengaku kurang mendapat informasi mengenai formulir A5 atau surat pindah memilih.
"Ketika pemilu kemarin, saya kurang mendapat informasi yang jelas di Surabaya. Saya pikir mencoblos 9 Juli hanya bisa memakai KTP," ujar Akib yang bersaksi untuk kubu Prabowo-Hatta dalam persidangan pelanggaran kode etik DKPP di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Akib tinggal di Bekasi sehingga KTP pun tercatat di kota tersebut. Padahal dia mengaku sangat ingin memberikan suaranya yang digelar 5 tahun sekali ini.
Pada hari pemungutan suara 9 Jali lalu, dia datang ke salah satu TPS di Surabaya, Jawa Timur, tepatnya di salah satu rumah sakit. Ternyata petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengatakan, tidak bisa mencoblos memakai KTP.
"Saya tanya teman, ini kok tidak bisa. Akhirnya dikatakan kalau di Malang di rumah sakit bisa. Saya ke rumah sakit, mengantre 1 jam. Kemudian TPS ditutup, dan saya tidak bisa mencoblos," kata Akib.
Mendengar kesaksian tersebut, Komisioner KPU Juri Ardiantoro meminta izin kepada Majelis Hakim untuk mengajukan sejumlah pertanyaan. "Saudara punya KTP di Bekasi?" tanya Juri.
"Ya," jawab Akib.
Kemudian, Juri mengkonfirmasi apakah Akib tahu di mana dia terdaftar sebagai pemilih. Akib lantas menjawab dia terdaftar di Bekasi. "Menggunakan hak pilih di Surabaya, apakah sudah mengurus A5?" lanjut Juri.
"Belum," timpal Akib.
Lalu, Juri mendalami pengakuan Akib yang ingin mencoblos di rumah sakit. Mantan Ketua KPU DKI Jakarta itu menanyakan, apakah Akib mengetahui siapa-siapa dari orang di rumah sakit yang menggunakan hak pilih.
Akib kemudian menjawab tidak tahu dan tidak kenal. "Tidak, tidak ada yang saya kenal," jawab dia.
"Informasi saja, TPS di rumah sakit adalah orang-orang yang juga menggunakan formulir A5, paramedis di rumah sakit," jelas Juri.
Selanjutnya, Juri bertanya apakah saat mengantre, 150-an orang dalam antrean sudah didaftar untuk memilih? "Belum. Karena antrean panjang saya di luar," sahut Akib. (Sss)
Kurang Informasi, Mahasiswa Saksi Prabowo-Hatta Gagal Mencoblos
Padahal dia mengaku, sangat ingin memberikan suaranya yang digelar 5 tahun sekali ini.
Diperbarui 14 Agu 2014, 20:06 WIBDiterbitkan 14 Agu 2014, 20:06 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Siaran Langsung BRI Liga 1 2024/2025 Pekan 27 di Vidio
Secret Service AS Tembak Pria Bersenjata Dekat Gedung Putih, Ini yang Terjadi Selanjutnya
THR Pensiunan PNS, TNI, dan Polri 2025 Cair Kapan? Simak Perkiraan Tanggalnya!
Tips Puasa Nyaman untuk Penderita Asam Lambung
Ronny Sebut Hasto Dapat Serangan Masif Sejak Jokowi Dipecat PDIP
Cara Buat SKCK Online Lewat Aplikasi Super Apps Presisi Polri, Berikut Info dan Persyaratannya
Hukum Memberikan Zakat Fitrah ke Orang Tua, Apakah Diperbolehkan?
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Voucer Listrik Rp 250 Ribu dari PLN
Resep Mudah Membuat Es Podeng Khas Madura, Minuman Segar untuk Buka Puasa
Manchester City Ngebet Datangkan Pemain Jerman Sebagai Pengganti Kevin De Bruyne
Tekan Hamas, Israel Hentikan Pasokan Listrik ke Gaza
Perhitungan THR 2025: Cair Kapan dan Berapa Besarannya?