Novela ke Komnas HAM, Timses Prabowo: Stop Politik Tipu-tipu

Saat di Komnas HAM, Novela mengaku digiring agar menyangkal adanya intimidasi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Agu 2014, 15:21 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2014, 15:21 WIB
Novela Nawipa Datangi Komnas HAM
Novela Nawipa mendatangi Komisi Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) untuk menemui Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Politik Tim Prabowo-Hatta, Ali Mochtar Ngabalin menyayangkan undangan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai kepada Novela Nawipa. Terlebih, saat bertemu dengan Natalius, Novela mengaku digiring agar menyangkal adanya intimidasi.

"Kita tahu ini politik. Ketika adik Novela datang ke Komnas HAM dan dijebak, dikapitalisasi pihak lain, kita sudah ngertilah. Stop politik tipu-tipu," ungkap Ali Mochtar di Jakarta, Senin (18/8/2014).

Ia menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan kuasa hukum untuk melindungi Novela dari politisasi pihak-pihak lain. Sebab Novela tak hanya saksi yang mewakili Prabowo-Hatta, tapi jutaan penduduk Indonesia.

"Dia diminta 60 juta warga Indonesia sebagai perwakilan dari mereka yang dukung Prabowo," tandas politisi Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Novela mengaku kedatangannya ke Komnas HAM untuk memperjelas bahwa dirinya tak mendapat intimidasi dari pihak manapun. "Sampai saat ini saya tidak merasa diintimidasi dan tak ada tekanan. Itu keluar dari hati saya," ungkap Novela di Komnas HAM, Minggu 17 Agustus kemarin.

Hanya berselang beberapa jam setelah ke Komnas HAM, keterangan Novela berubah. Saat menghadiri acara malam renungan Kemerdekaan Indonesia di Rumah Polonia --markas Prabowo-Hatta--, Novela mengaku mendapat intimidasi.

Kepada Liputan6.com, Novela mengaku, setelah memberikan kesaksian di MK intimidasi langsung terjadi. "Setelah beri kesaksian di MK, saya diteror via telepon dan SMS. Itu benar-benar ada," ungkap Novela di Rumah Polonia, Minggu malam.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya