PPP Dipastikan Dapat Kursi Menteri Jokowi

Jokowi-JK akan membentuk 33 kementerian yang 15 posisinya akan dijabat kalangan politisi.

oleh Sugeng Triono diperbarui 10 Okt 2014, 17:55 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2014, 17:55 WIB
Wajah Ceria Jokowi-JK Saat Gugatan Prabowo Ditolak
Jokowi dan JK menyambut gembira dan mengapresiasi hasil keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruhnya gugatan Prabowo-Hatta, Jakarta, Kamis (21/8/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Jokowi-JK terus menggodok dan meyeleksi sejumlah figur untuk diajak bergabung dalam jajaran kabinet. Perkembangan terakhir, Jokowi-JK akan membentuk 33 kementerian yang 15 posisinya akan dijabat kalangan politisi.

Dari jumlah itu, 1 kursi dipastikan diduduki politisi asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal itu diungkapkan salah Ketua Fraksi Partai Nasdem Victor Laiskodat.

"Satu-satunya partai politik yang dapat kursi menteri hari ini, menurut saya PPP. Karena Jokowi sudah sampaikan kan. Bahwa pasti PPP akan dapat menteri. Jadi menurut saya yang nomor 1 dapat kepastiannya PPP," ujar Victor di Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Padahal, PPP baru mulai bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat sejak pemilihan Ketua MPR beberapa waktu lalu atau bukan sejak awal mendukung pencapresan Jokowi-JK. Lantas bagaimana dengan sejumlah parpol seperti PDIP, Hanura, PKB, NasDem yang selama ini berada di barisan depan pendukung Jokowi-JK.

Menurut Victor, kursi menteri sudah tidak menjadi hal yang penting bagi PDIP, Hanura, PKB, dan Nasdem sejak Jokowi-JK terpilih menjadi presiden. Karena mereka sudah merasa memiliki pasangan presiden bukan lagi menteri.

"Kita punya presiden dan wakil presiden. Jadi soal menteri buat apa kita ribut. Yang punya presiden itu adalah Nasdem, PDIP, PKB dan Hanura. Jadi, mau menterinya siapa, kita tidak apa-apa," jelas Victor.

Sementara itu, kursi menteri bagi PPP dianggap hal wajar karena baru bergabung. Namun, partai berlambang Kabah itu tidak memiliki presiden dan wakil presiden.

"Ya karena dia baru bergabung kan. Jadi, Dia tidak punya (presiden) dong. Secara teori, dukungan dia (PPP) kan kemarin, berbeda. Kalau Nasdem, PKB, Hanura, PDIP, kan mereka yang punya presiden dan wapresnya. Jadi kalau ada yang nanya, Nasdem dapat menteri tidak? Yah ini kan nabrak akal sehat," pungkas Victor yang merupakan salah satu Ketua DPP Nasdem.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya