Sepinya Malioboro Yogyakarta Selama Ramadan

Liputan6.com, Yogyakarta - Sisi timur Malioboro di Yogyakarta, Jawa Tengah terlihat lebih lengang saat siang hari di bulan Ramadan. Padahal, biasanya puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) menjajakan dagangan berupa makanan di sana.

Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh mengatakan, kondisi ini sudah disepakati para pedagang makanan di Malioboro dan sudah menjadi tradisi yang terus dipertahankan untuk saling menghargai dan toleransi.

"Sesuai Surat Edaran Walikota terkait Ramadan, disampaikan mengembangkan toleransi satu sama lain terutama yang beragama Islam. Kita beri kesempatan pedagang kaki lima makanan, agar surat edaran dapat ditanggapi libur sekian hari ke depan pada siang hari. Biasanya sampai H-3 lebaran. Hampir sebulan ya," papar Syarif, Jumat (26/6/2015).

Sementara itu, geliat Malioboro akan kembali ramai dengan PKL lainnya mendekati waktu berbuka atau pada sore hari. "Para pedagang di Malioboro memang dianjurkan selama bulan Ramadan ini diisi dengan kegiatan yang mendekatkan diri kepada Tuhan," ujar Syarif.

"Pada kesempatan puasa ini, komunitas di Malioboro untuk memperdalam spiritualnya. Secara rutin komunitas ini memang membantu anak yatim, sodaqoh bersama dan kegiatan ibadah lain," tutur dia.

Sementara itu Malioboro akan terlihat padat dan dipenuhi wisatawan mendekati hari IdulFitri.

Saat ini, pihaknya sedang menyusun rencana untuk menyambut Lebaran di Malioboro. Selain pada faktor keamanan pengunjung yang menjadi perhatian utama UPT Malioboro.

Sekitar 40 petugas Jogoboro disiapkan untuk pengamanan di Malioboro. Sementara untuk pantauan CCTV, disiapkan 22 unit yang terpasang di berbagai sudut.

"H-5 Lebaran biasanya roda Malioboro kembali ramai. Kita sedang siapkan untuk hadapi Lebaran. Kesiapan pengamanan mulai dari personel petugas atau pun alat pemantau di Malioboro," tukas Syarif. (Tnt/Nrm)