Liputan6.com, Jakarta - Pulang kampung alias mudik menjadi tradisi yang tak bisa dilepaskan dari masyarakat Indonesia. Bertemu dengan keluarga menjadi momen yang paling dinanti usai seseorang menjadi perantau di luar tanah kelahirannya.
Namun mungkin banyak yang tak tahu asal kata mudik. Penjelasan soal asal kata mudik ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com. Artikel mudik lainnya juga tetap menjadi perhatian. Berikut 5 berita paling disukai, Selasa (14/7/2015):Â
1. Mudik, Dari Mana Sebenarnya Asal Kata Ini?
Advertisement
Pulang kampung alias mudik menjadi tradisi yang tak bisa dilepaskan dari masyarakat Indonesia. Bertemu dengan keluarga menjadi momen yang paling dinanti usai seseorang menjadi perantau di luar tanah kelahirannya.
Namun, mungkin banyak yang ingin tahu, dari mana sebenarnya asal kata mudik?. Liputan6.com merangkum beberapa asal kata mudik dari beberapa sumber, Minggu (13/7/2015).
2. H-5 Lebaran, Arus Mudik Mulai Memakan Korban Jiwa
Arus mudik Lebaran yang sudah mulai padat di H-5 Lebaran, telah menimbulkan banyak kecelakaan. Berdasarkan catatan kepolisian, kecelakaan tidak hanya menimpa kendaraan roda dua, tapi juga roda empat.
Karopenmas Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan, persentase kenaikan angka kecelakaan cukup mencemaskan dari hari ke hari jelang Lebaran.
"Jumlah kecelakaan H-5 sebanyak 206. Naik dibanding H-6 yang tercatat 193 kecelakaan. Naik sebanyak 6,7 persen," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/7/2015).
3. Perhatikan, Ini Risiko Mudik di Siang Hari
Mudik, perlu persiapan yang matang. Sebab ada beberapa risiko jika melakukan mudik di siang hari. Selain dehidrasi, kondisi perut yang kosong dapat memecah konsentrasi berkendara. Sebaliknya, Anda juga tidak disarankan untuk makan terlalu banyak karena mudah mengantuk.
Begitu disampaikan Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc., Sp.GK. Menurutnya, saat Anda terlalu banyak makan, tubuh secara otomatis akan mengorganisir konsentrasi melalui aliran darah ke saluran pencernaan dan lambung.
4. Polisi Pastikan Tidak Ada Lagi Sahur On The Road
Kegiatan sahur on the road marak selama bulan suci Ramadan. Namun, kegiatan sahur on the road sarat akan pelanggaran dan berujung pada aksi tawuran.
Polda Metro Jaya memastikan akan melakukan razia skala besar pada malam hari. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Mohamad Iqbal, mengatakan razia skala besar ini guna mengantisipasi adanya kegiatan sahur on the road.
5. Ibnu Sina, Ilmuwan Cemerlang Islam Segala Bidang
Kemasyhuran namanya sudah tak diragukan lagi. Seluruh dunia mengenalinya sebagai ahli, khususnya bidang kedokteran. Pemikirannya tersebar dalam berbagai bidang ilmu, mulai kedokteran, filsafat, fisika, kimia, politik, agama, dan lain-lain.
Dialah Ibnu Sina. Banyak julukan yang melekat pada tokoh kelahiran Persia tahun 980 ini. Namun, dunia barat menyebutnya Avicenna. Ilmuwan cemerlang yang lahir pada zaman keemasan peradaban Islam ini adalah seorang filsuf, dokter, psikiater, musisi, dan juga penulis. Telah banyak kontribusi yang diberikannya bagi peradaban modern.(Nrm)