3 Jahitan di Kepala Jemaah Haji Indonesia Korban Crane Jatuh

Saat ini, kondisi korban sudah sadarkan diri dan segera dibawa kembali ke penginapan jemaah.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 12 Sep 2015, 15:24 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2015, 15:24 WIB
20150911-Sebuah Crane di Mekkah Jatuh dan Menimpa Jamaah, Termasuk WNI
Sejumlah petugas berkumpul di dekat kerusakan yang disebabkan jatuhnya alat berat proyek (crane) di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9/2015). Sebanyak 107 orang dilaporkan tewas, termasuk warga negara Indonesia. (AFP PHOTO / STR)

Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 32 jemaah calon haji asal Indonesia menjadi korban crane jatuh di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Korban luka di antaranya bernama Ali Sabri asal Bengkulu.

Kepala Humas Kementerian Agama Wilayah Bengkulu yang juga menjadi Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) Nopian menjelaskan, saat ini korban dirawat di klinik sektor 4 kota Mekah.

"Korban atas nama Ali Sabri Selamun yang tergabung pada kloter 7 embarkasi Padang asal Kota Bengkulu, harus menjalankan operasi karena terdapat luka robek pada kepala dan kaki," ujar Nopian saat dihubungi lewat telepon dari Bengkulu, Sabtu (12/9/2015).

Dijelaskan Nopian, korban Ali sedang berjalan menuju Ka'bah dan hendak menjalankan salat magrib bersama 4 orang jemaah asal embarkasi Padang. Tiba tiba saja crane tumbang pukul 17.00 waktu Arab Saudi dan memercikkan semen dan batu.

Kondisi padat dan sempit membuat korban tidak bisa berlari menjauh dari lokasi. Hanya beberapa saat, para korban langsung dilarikan ke klinik kesehatan terdekat.

"Kami menerima laporan dari petugas kesehatan langsung menuju klinik dan menunggu korban yang masih pingsan, tadi malam langsung dioperasi dan terdapat jahitan sebanyak 3 lapisan di kepala," lanjut Nopian.

Saat ini, kondisi korban sudah sadarkan diri dan segera dibawa kembali ke penginapan jemaah.

Crane jatuh pada Jumat 11 September 2015, pukul 17.23 waktu Arab Saudi dan menimpa Masjidil Haram yang dipenuhi jemaah haji dari berbagai negara. Direktur Jenderal Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi, Letnan Sulayman Bin-Abdullah al-Amr mengatakan, peristiwa itu terjadi akibat angin kencang berkecepatan 83 km/jam dan hujan deras yang melanda Tanah Suci. (Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya