Gunung Agung Halangi Pengamatan Hilal di Lombok

Muhammad menambahkan, secanggih apa pun alat yang digunakan mustahil akan melihat hilal jika terhalang awan tebal.

oleh Hans Bahanan diperbarui 05 Jun 2016, 18:48 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 18:48 WIB
20160605-Pemantauan Hilal oleh PBNU Untuk Tetapkan Awal Ramadan
Petugas dari PBNU melalui teleskop mencoba melihat hilal di lantai atas Gedung Seasons City, Jakarta, Minggu (5/6/2016). Penglihatan Hilal dan Rukyat tersebut dilakukan untuk menetapkan awal Ramadhan 1437 Hijriah. (liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Lombok - Pantauan bulan sabit muda (hilal) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terkendala gunung Agung yang ada di Bali. Akibatnya, para tim pemantau yang terdiri dari tokoh agama dan pejabat kantor Kementerian Agama Provinsi NTB tak bisa melihat hilal.

"Hilalnya tak terlihat, karena dua penyebab. Pertama karena awan tebal dan yang kedua karena terhalang Gunung Agung," kata Muhammad, dosen ilmu falak hisab dan rukyat IAIN Mataram, minggu (5/6/2016).

Muhammad menambahkan, secanggih apa pun alat yang digunakan mustahil akan melihat hilal jika terhalang awan tebal. Apalagi posisi tenggelamnya matahari berada di belakang Gunung Agung.

Dia mengatakan, berdasarkan hisab yang dilakukan, posisi bulan pada Minggu sore untuk wilayah Lombok dan sekitarnya adalah 4 derajat. Artinya, jika tidak terhalang maka kemungkinan besar hilal akan terlihat.

"Kalau sudah 4 derajat maka bisa dipastikan bisa terlihat dan besok bisa berpuasa. Namun bagaimanapun juga, kita masih menungu keputusan pemerintah," kata Muhammad.

Pengamatan hilal di Pulau Lombok ini dilakukan di Pantai Loang Baloq, Mataram. Tak hanya para tokoh agama, hadir pula dalam pengamatan tersebut puluhan mahasiswa IAIN Mataram.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya