Liputan6.com, Makkah - Perjalanan haji adalah ibadah yang sebagian besar membutuhkan kesiapan fisik. Hal itu dimulai dari rangkaian proses sebelum keberangkatan di Tanah Air, hingga berangkat dan mendarat di Tanah Suci. Kondisi semacam itu tak jarang membuat jemaah rentan sakit.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr. Nirwan Satriya, Ahad (05/08) pagi menjelaskan, hingga kini pihaknya telah merawat 309 orang.
“Sebanyak 69 orang kita rawat di sini, 54 orang di RS Arab Saudi dan sisanya sudah diperbolehkan pulang ke hotel,” ucap Kepala KKHI dr. Nirwan Satriya di kantornya di kawasan Aziziyah, Janubiyah, Makkah.
Advertisement
Lalu, bagaimana biaya pengobatan? Dia menegaskan, jemaah tidak dikenai biaya sepeser pun alias gratis.
“Gratis, jemaah haji Indonesia jangan takut berobat, semua gratis tidak dipungut biaya,” ujar dia seperti dikutip dari Kemenag.go.id
Menurut dia, penggratisan biaya berobat berlaku mulai dari pengobatan di kloter, sektor sampai KKHI atau RSAS. “Ambulans juga gratis, mau bolak-balik diantar juga gratis,” ucapnya meyakinkan.
Bahkan, katanya lagi, tindakan medis yang biasanya menelan biaya besar seperti operasi jantung juga gratis. “Karena di sini, tamu-tamu Allah dilayani dengan baik sekali,” imbuh dr. Nirwan.
Kendati biaya pengobatan dan perawatan di Tanah Suci gratis, tentu doa yang diharapkan seluruh jemaah haji tetap sehat wal afiat. Fokus untuk ibadah, bukan malah lantas mengobral uang saku.
“Biasanya begitu sampai, jemaah justru sibuk belanja. Ini yang sebaiknya dihindari,” katanya.