Menhub Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran pada 31 Mei

Budi berharap, mudik lebaran tahun ini, warga banyak menggunakan moda transportasi umum.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Mei 2019, 11:45 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2019, 11:45 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi (tengah) saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Rabu (24/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi puncak arus mudik lebaran tahun ini akan terjadi pada Jumat, 31 Mei 2019.

Untuk menghindari hal itu, dia menyarankan agar pemudik mulai berangkat ke kampung halaman sebelum atau sesudah tanggal tersebut. 

Budi Karya mengatakan bahwa libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H ditetapkan mulai 30 Mei hingga 4 Juni 2019. Budi berharap dalam waktu enam hari, pemudik dapat pulang ke kampung halaman lebih awal. 

"Makanya kita mengimbau, mulai lah tanggal 30 pulang, karena 30 libur kan, bahkan 29 (Mei) malam sudah mulai pulang. Itu sepi, sehingga mereka terbagi di 6 hari itu," kata Budi Karya di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat (2/5/2019). 

"Jangan sampai, kalau pilihan masyarakat pasti 31 (Mei) pulang, kita imbau sebelum dan sesudah. Kita sampaikan 31 (Mei) itu puncak (arus mudik), jangan di 31 (berangkat mudik)," sambung dia.

Budi berharap, tahun ini lebih banyak banyak warga yang menggunakan moda transportasi umum. Apabila ingin menggunakan kendaraan pribadi, dia meminta pemudik tak membawa sepeda motor.

"Saya sampaikan juga, motor diimbau tidak digunakan, kita sarankan untuk pakai mudik gratis karena motor sangat bahaya," ucap mantan Dirut Angkasa Pura itu. 

Menurut dia, 75 persen kecelakaan saat arus mudik lantaran pemudik menggunakan motor. Sementara itu, pada musim mudik lebaran tahun lalu, angka kecelakaan pemudik yang menggunakam sepeda motor turun 30 persen.

"Kami akan kampanye lebih intensif agar (angka kecelakaan) itu lebih turun," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya