Liputan6.com, Jakarta Gorengan dan daging kerap mendominasi makanan yang disantap selama Ramadan. Namun, jangan lupa untuk menyantap buah dan sayur ya saat makan sahur atau pun berbuka. Bagaimana triknya?
"Enggak ada cara selain memaksa diri kita untuk makan buah dan sayur," kata dokter spesialis gizi klinis Diana Sunardi.
Baca Juga
Diana pun tidak mempermasalahkan jenis buah atau sayur yang bisa disantap selama bulan Ramadan. Diana menyarankan, memilih buah dan sayur yang mudah didapatkan.
Advertisement
"Makan buah yang lagi musim saja. Lalu, nanas kan pasti ada, pepaya juga pasti ada. Makan buah-buah itu sudah cukup. Kalau sayur, pasti juga mudah mendapatkan bayam dan kangkung," kata wanita yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini usai acara bersama Danone Aqua ditulis Kamis (16/5/2019).
Bila bosan menyantap buah secara langsung, bisa dengan membuatnya menjadi beragam olahan. Misalnya mengolahnya jadi sop buah. Namun, kata Diana, perlu diingat kandungan gula yang ditambahkan dalam sop buah itu.
"Dijadikan jus juga bisa, tidak perlu ditambahkan gula dan tidak perlu disaring agar seratnya masih ada," saran Diana.
Manfaatnya
Secara umum, sayuran dan buah merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan untuk membantu proses-proses metabolisme di dalam tubuh, sedangkan antioksidan mampu menangkal senyawa-senyawa hasil oksidasi, radikal bebas, yang mampu menurunkan kondisi kesehatan tubuh.
Pada sayuran hijau juga memiliki senyawa bioaktif yang tergolong sebagai antioksidan. Sayuran berwarna seperti bayam merah, kubis ungu, terong ungu, wortel, tomat juga merupakan sumber antioksidan seperti mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan RI.
Berbagai kajian menunjukkan mengonsumsi buah dan sayur yang cukup berperan menjaga tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah. Selain itu, mencegah Anda dari risiko sulit buang air besar serta kegemukan.
Advertisement