Kisah Khalifah Umar Membakar Pintu Istana Gubernur Kufah yang Tertutup

Peristiwa itu dimulai saat Gubernur Sa'ad bin Abi Waqqash menutup pintu istananya agar tidak bising dari keramaian pasar.

oleh Muhammad Ali diperbarui 06 Mei 2020, 03:30 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 03:30 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Ketika Irak berhasil ditaklukkan, Khalifah Umar bin Khattab mengangkat Sa'ad bin Abi Waqqash sebagai gubernur Kota Kufah. Dia pun diperintahkan Umar untuk membuat perencanaan wilayahnya.

Bangunan pertama yang ditetapkan Sa'ad adalah masjid. Kemudian dia membangun istana di arah mihrab masjid untuk kantor pemerintahannya dan baitul mal.

Tak hanya itu, Umar juga membangun sebuah istana di dekat pasar. Namun suara ribut dan bising pasar ternyata menghalangi Sa'ad ketika berbicara. Dia pun menutup pintunya dan berkata, "begini baru bisa hening."

Tak dinyana, kalimat ini sampai ke telinga Khalifah Umar bin Khattab. Ia segera mengutus Muhammad bin Maslamah ke Kufah. Kepada Muhammad, Umar memerintahkannya agar mengumpulkan kayu di depan pintu istana Gubernur, bila sesampainya di Kota Kufah. Tumpukan kayu itu diminta Umar untuk dinyalakan untuk membakar pintu istana.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Langsung kembali ke Madinah

Semua perintah itu dilakoni oleh Muhammad bin Maslamah. Lalu dia memerintahkan Sa'ad bin Abi Waqqash untuk tidak menutup pintu istana dari rakyatnya, serta tidak menempatkan penjaga untuk melarang rakyat menemuinya.

Sa'ad bin Abi Waqqah pun mematuhi perintah itu. Lalu Sa'ad menawarkan sejumlah harta pada Muhammad bin Maslamah namun ditolaknya. Muhammad pun langsung kembali ke Madinah.

Demikianlah kisah Umar bin Khattab ini, yang dikutip dari buku 10 Shahabat yang dijamin masuk surga, karya Abdus Sattar Asy-Syaikh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya