Liputan6.com, Jakarta - Ketika Irak berhasil ditaklukkan, Khalifah Umar bin Khattab mengangkat Sa'ad bin Abi Waqqash sebagai gubernur Kota Kufah. Dia pun diperintahkan Umar untuk membuat perencanaan wilayahnya.
Bangunan pertama yang ditetapkan Sa'ad adalah masjid. Kemudian dia membangun istana di arah mihrab masjid untuk kantor pemerintahannya dan baitul mal.
Baca Juga
Tak hanya itu, Umar juga membangun sebuah istana di dekat pasar. Namun suara ribut dan bising pasar ternyata menghalangi Sa'ad ketika berbicara. Dia pun menutup pintunya dan berkata, "begini baru bisa hening."
Advertisement
Tak dinyana, kalimat ini sampai ke telinga Khalifah Umar bin Khattab. Ia segera mengutus Muhammad bin Maslamah ke Kufah. Kepada Muhammad, Umar memerintahkannya agar mengumpulkan kayu di depan pintu istana Gubernur, bila sesampainya di Kota Kufah. Tumpukan kayu itu diminta Umar untuk dinyalakan untuk membakar pintu istana.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Langsung kembali ke Madinah
Semua perintah itu dilakoni oleh Muhammad bin Maslamah. Lalu dia memerintahkan Sa'ad bin Abi Waqqash untuk tidak menutup pintu istana dari rakyatnya, serta tidak menempatkan penjaga untuk melarang rakyat menemuinya.
Sa'ad bin Abi Waqqah pun mematuhi perintah itu. Lalu Sa'ad menawarkan sejumlah harta pada Muhammad bin Maslamah namun ditolaknya. Muhammad pun langsung kembali ke Madinah.
Demikianlah kisah Umar bin Khattab ini, yang dikutip dari buku 10 Shahabat yang dijamin masuk surga, karya Abdus Sattar Asy-Syaikh.
Advertisement