Bagaimana Aturan Makan Kurma Saat Buka Puasa untuk Pasien Diabetes?

Pasien diabetesi yang diperbolehkan berpuasa bisa berbuka dengan kurma. Tentu saja saat berbuka dengan kurma, pasien diabetesi perlu memerhatikan jumlah serta ukurannya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Mei 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 17:45 WIB
Ilustrasi manfaat kurma (sumber: istockphoto)
Ilustrasi manfaat kurma (sumber: istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pasien diabetesi yang diperbolehkan berpuasa bisa berbuka dengan kurma. Tentu saja saat berbuka dengan kurma, pasien diabetesi perlu memerhatikan jumlah serta ukurannya. 

Hal tersebut dijelaskan oleh dokter spesialis penyakit dalam Sidartawan Soegondo. 

"Boleh saja makan kurma. Tapi tergantung ukuran besar dan kecilnya kurma. Kurma kan macam-macam merek dan ukurannya, ada yang besar dan kecil. Jangan makan yang gede-gede tiga kurma," jelas Sidartawan saat ditemui di Jakarta beberapa waktu silam. 

Sidartawan mengatakan, jika pasien diabetes hendak makan tiga butir kurma, maka perhitungannya adalah makan satu kurma yang ukurannya besar, lalu dua kurma kecil.

"Sama saja kalau mau makan empat kurma. Hitungannya, makan satu kurma yang besar dan makan kurma yang ukurannya kecil sebanyak tiga buah," lanjut Sidarta.

 

 

Pilih Kurma yang Asli

Kurma kini bermacam-macam jenisnya. Misal, bentuk kurma yang dibalut cokelat atau cokelat yang berisi kurma. Untuk kurma yang kreatif ini, Sidarta tidak menganjurkan.

"Sekarang kan kurma kan sudah bermacam-macam jenisnya. Ada kurma cokelat. Sudah kurma manis ditambah cokelat jadi makin manis kan. Saya sarankan lebih baik makan kurma yang original (asli) saja," jelasnya.

Bila orang diabetes tetap ingin makan kurma cokelat, boleh saja. Tapi cukup satu buah saja.

"Masa makan lima kurma. Ya, enggak begitu," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya