Mendag Pastikan Harga Bahan Pangan Stabil Saat Ramadan 2021

Mendag memastikan stok banhan pangan aman jelang Ramadan

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 07 Apr 2021, 14:56 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 12:30 WIB
PSBB, Bawang Merah Merangkak Naik
Aktivitas pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (17/6/2020). Penerapan PSBB yang diberlakukan sejak April-Juni 2020 menyebabkan harga bawang merah merangkak naik Rp 45 ribu-Rp60 ribu per kilogram akibat kelangkaan di daerah pemasok. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyatakan harga sejumlah bahan pangan akan stabil saat Ramadan. Hal ini karena stoknya aman.

Selain stok ketersediaannya mencukupi untuk puasa Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2021, Mendag juga buka kemungkinan harga komoditas bahan makanan berpotensi turun saat terjadi musim panen.

"Jadi saya bisa pastikan bahwa puasa Ramadan tahun ini harga-harga stabil, harga-harga terjangkau. Bahkan, dengan adanya panen kemungkinan besar akan menurun," kata Mendag Lutfi dalam kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/4/2021).

Guna menjaga hal tersebut, Mendag Lutfi juga telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi kemungkinan adanya gagal panen. Dia tak mau harga bawang dan cabai seketika kembali melonjak gara-gara terjadi gagal panen.

"Cabai ini barang yang sangat bergejolak ketika panen dan panceklik. Jadi saya bersama-sama dengan pengelola Pasar Jaya sedang mencari alternatif supaya barang ini bisa disimpan lebih lama," ungkapnya.

Salah satu strategi yang tengah disiapkan yakni terkait pola tanam, khususnya untuk komoditas cabai. Itu dilakukan agar harga cabai tidak meroket saat ketersediaan stok menipis.

"Mungkin pola tanamnya supaya bisa dipisahkan, supaya jangan melulu pada saat panen harga cabai jatuh, dan ketika barang tidak ada harga naik. Jadi ini yang akan kita jaga bersama-sama," tutur Mendag.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Cabai Petani Akhirnya Normal Lagi, Turun dari Rp 100 Ribu Jadi Rp 30 Ribu per Kg

Harga Cabai Alami Penurunan
Petani memanen cabai keriting di kawasan Pesawah, Cicurug, Sukabumi, Rabu (22/04/2020). Sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah petani mengeluhkan harga cabai keriting di tingkat petani yang turun dari Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan jika harga cabai di tingal petani sudah stabil. Kenaikan harga pada beberapa waktu lalu disebut seiring belum masuknya masa panen di beberapa daerah.

Harga cabai rawit yang tadinya menyentuh harga Rp 100 ribu per kilogram (kg) di tingkat petani, kini kembali di angka Rp 30 ribu per kg.

Ini diungkapkan Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto. "Alhamdulillah, sekarang cabai sudah normal kembali. Di tingkat petani itu Rp 30 ribu/kg. Saya tegaskan bahwa naiknya harga cabai tempo hari karena belum memasuki masa panen di daerah sentra," ujar Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, Minggu (4/4/2021).

Dia mengklaim jika kestabilan harga cabai tidak terlepas dari pendampingan dan bimbingan pengembangan kawasan cabai dari Kementan. Ini mengacu perintah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang meminta jajarannya untuk menjaga stabilitas pasokan agar harga yang diterima tidak merugikan petani dan tidak memberatkan konsumen.

Dikatakan jika saat ini, bantuan pengembangan kawasan serta bantuan benih cabai dari Kementan yang sebagian besar tertanam pada akhir 2020 kini panen. Sehingga volume pasokan ke pasar kembali stabil dan harga cabai kembali normal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya