Tata Cara Sholat Lailatul Qadar

Berikut tata cara sholat malam Lailatul Qadar yang perlu diketahui.

oleh Komarudin diperbarui 24 Mar 2023, 10:43 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2022, 11:02 WIB
Ilustrasi shalat malam Lailatul Qadar
Ilustrasi tata cara shalat malam Lailatul Qadar yang perlu diketahui

Liputan6.com, Jakarta - Malam Lailatul Qadar termasuk yang paling dinantikan umat Muslim sepanjang Ramadhan. Malam kemuliaan itu bernilai lebih baik daripada seribu bulan.

Di malam Lailatul Qadar turun para malaikat, termasuk malaikat Jibril untuk memohonkan kepada Allah SWT untuk memberikan cahaya-cahaya, keberkahan, keutamaan, dan kebaikan kepada hamba-hamba Allah SWT yang beribadah, berupa amalan shaleh, dilansir dari Merdeka.com.

Ada juga yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar adalah malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Umat Islam pun dianjurkan menghidupkan malam Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir Ramadhan dengan amalan ibadah, seperti iktikaf dan shalat sunah.

Sholat sunah itu dianjurkan dilaksanakan pada malam Lailatul Qadar dan banyak orang menyebutnya sebagai sholat malam Lailatul Qadar. Berikut tata cara sholat Lailatul Qadar.

Waktu sholat Lailatul Qadar tentunya dilakukan saat malam Lailatul Qadar. Namun, malam Lailatul Qadar tidak ada yang tahu pasti kapan tepat datangnya.

Salah satu pendapat ulama terdahulu mengatakan bahwa malam Qadar jatuh pada malam-malam 10 terakhir Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil. Pendapat ini merupakan pendapat jumhur ulama, di antaranya Madzhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah, serta Al-Auza’i dan Abu Tsaur.

Bahkan Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menegaskan bahwa malam itu tepatnya malam 27 Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadis sebagai berikut: "Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tata Cara Shalat Lailatul Qadar

Ilustrasi shalat malam Lailatul Qadar
Ilustrasi tata cara shalat malam Lailatul Qadar yang perlu diketahui

Setelah memahami bacaan niat shalat Lailatul Qadar, pada dasarnya tata cara sholat Lailatul Qadar sama seperti menjalankan ibadah sholat wajib ataupun sunnah namun ada sedikit perbedaan.

Di mana sholat Lailatul Qadar terdiri dua rakaat, empat rakaat, serta maksimal 12 rakaat. Berikut tata caranya:

1. Membaca Niat

"Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba'arakaatin Lillahi Ta'aalaa." Artinya: "Saya niat shalat sunnah Laialtul Qadar dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul ikhram

Tidak berbeda dengan awalan ketika shalat lainnya, shalat lailatul qadar juga diawali dengan melakukan gerakan takbiratul ikhram dengan mengucapkan kalimat takbir yaitu "Allahu Akbar".

3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek

Setelah itu, dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah pada tiap rakaat. Dilanjutkan membaca surat Al-Ikhlas tujuh kali atau At-Takatsur satu kali, kemudian Al-Ikhlas tiga kali atau Al-Qadr sebanyak tiga kali. Namun apabila kesulitan membaca surat pendek tersebut, bisa juga membaca surat pendek lainnya sesuai kemampuan masing-masing.

4. Tidak menggunakan tahiyat awal

Sholat lailatul qadar terdapat perbedaan dengan pelaksanaan shalat wajib sebanyak empat rakaat. Di mana pada rakaat kedua sholat lailatul qadar tidak perlu duduk tahiyat. Namun, langsung bangun dan melanjutkan rakaat yang ketiga, seperti salat tarawih.

5. Tahiyat Akhir

Ilustrasi shalat malam Lailatul Qadar
Ilustrasi tata cara shalat malam Lailatul Qadar

Jika sudah sampai rakaat keempat, lakukan duduk tahiyat akhir kemudian mengucap doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada shalat lainnya.

6. Mengucap salam.

Seperti pada sholat lainnya, jika sudah selesai mengucap doa tahiyat akhir, maka gerakan selanjutnya yaitu melakukan salam.

Doa Sholat Lailatul Qadar

Setelah menunaikan sholat Lailatul Qadar, ada bacaan doa yang dianjurkan untuk dibaca. Di mana setelah menunaikannya dapat dilanjutkan dengan berzikir dan berdoa kepada Allah SWT dengan ikhlas mengharap rida dan ampunan.

Berikut ini doa yang bisa dibaca pada malam Lailatul Qadar: "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni'."Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku."

Selain itu dapat dilanjutkan dengan bacaan doa-doa lainnya mulai dari memohon keselamatan, ampunan, pertolongan, perlindungan, ataupun keteguhan iman kepada Allah SWT.

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

[Bintang] Kapankah Malam Lailatul Qadar?
Ilustrasi malam Lailatul Qadar
Ilustrasi lailatul qadar
Ilustrasi malam Lailatul Qadar

Berikut tanda-tanda Lailatul Qadar dikutip dari buku Jaminan Mendapat Lailatul Qadar karya Ahmad Sarwat, Lc, MA.

1. Udara dan Suasana Pagi yang Tenang

Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah”

2. Cahaya Mentari Redup

Ada juga hadits nabi yang menginformasikan ciri malam Qadar adalah bila ada cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya. Dasarnya dari hadits Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim).

3. Terkadang Terbawa dalam Mimpi

Malam itu terbawa dalam mimpi, seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum. ''Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu'anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi saw diperlihatkan malam Qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadhan) kemudian Rasulullah saw berkata,”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir. (HR Muslim).

4. Bulan Nampak Separuh Bulatan

Abu Hurairah radliyallahuanhu berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)

Dasarnya adalah hadits Ubadah bin Shamit radhiyallahuanhu berikut ini: Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu" (HR. Ahmad)

“Lailatu-Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. At-Thabrani).

6. Lezatnya Ibadah

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ciri malam Qadar adalah bila orang-orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.

 

Infografis Hilal Ramadhan (Liputan6.com/Deisy Rika)
Infografis Hilal Ramadhan (Liputan6.com/Deisy Rika)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya