Liputan6.com, Cilacap - Jomblo merupakan julukan bagi pria atau wanita yang belum memiliki pasangan hidup. Tentunya, julukan ini bagi sebagian orang cukup menjengkelkan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pergaulan sehari-hari, kondisi jomblo atau belum memiliki pasangan membuat yang bersangkutan menjadi minder dan tidak percaya diri. Terlebih jika teman-temannya banyak yang sudah memiliki pasangan hidup alias jodoh.
Selain itu, seringkali label jomblo ini menjadi bahan cibiran dan tertawaan hingga stigma tidak laku atau hal-hal lain yang menyakitkan.
Namun tidak usah khawatir, bagi anda yang masih jomblo, ada amalan dan doa agar cepat dapat jodoh. Perlu diketahui juga bahwa amalan ini bukan pelet, melainkan ijazah doa dari Syekh Muhdar, Ulama dari Yaman.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Amalan Agar Cepat Mendapatkan Jodoh
Mengutip NU Online, ada baiknya membaca ayat berikut sebanyak-banyaknya. Amalan ini didapatkan dari Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhar, Tarim, Hadramaut, Yaman yang mengambil doa sebagaimana yang dipanjatkan oleh Nabi Musa AS.
Ketika keluar dari Mesir, Nabi Musa AS mengungsi ke Madyan. Di tengah jalan, Nabi Musa mendapati dua gadis yang antre ingin memberikan minuman pada kambing gembala keduanya.
Nabi Musa mengangkat batu besar yang kemudian mengucur 12 titik mata air sejumlah suku yang menggembala kambing di tempat itu. Dengan itu mereka semua tidak lagi antre panjang. Singkat cerita, Nabi Musa, setelah menolong kedua putri Nabi Syuaib AS tadi, lalu berteduh kemudian berdoa kepada Allah:
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
"Rabbbi, innî limâ anzalta ilayya min khairin faqîr."
Artinya, “Ya Tuhanku, sungguh aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku,” (Surat Al-Qashas ayat 24).
Setelah Nabi Musa membaca doa ini, tidak berselang lama ia didatangi kedua putri Nabi Syuaib AS yang ditolong tersebut.
Ia diundang untuk datang ke rumah Nabi Syuaib. Setelah melalui proses panjang, Nabi Syuaib meminta Nabi Musa memilih antara kedua anak gadisnya yang kecil atau yang besar.
Nabi Musa kemudian memilih yang kecil dari antara gadis kakak beradik tersebut.
Dalam ijazahnya, Syaikh Muhdhar menganjurkan ayat ini untuk dibaca sebanyak-banyaknya.
Penulis: Khazim Mahrur
Advertisement