Liputan6.com, Jakarta - Nahdlatul Ulama atau NU adalah salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia. Nahdliyin (warga NU) sudah menyebar ke seluruh penjuru negeri, bahkan meluas hingga luar negeri.
Berdasarkan sejarahnya, NU telah berkontribusi kepada bangsa sejak masa penjajahan. Tidak sedikit para pahlawan bangsa yang lahir dari kalangan NU untuk berjuang memerdekakan sekaligus mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu pahlawan nasional yang terkenal dan berasal dari kalangan NU adalah Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari. Ulama inilah menjadi salah satu tokoh yang memprakarsai berdirinya NU di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Jejak perjalanan NU sebenarnya sudah diabadikan dalam Museum Nahdlatul Ulama. Museum ini berada di Surabaya, Jawa Timur.
Museum Nahdlatul Ulama menyimpan koleksi-koleksi sejarah perjuangan NU zaman dulu. Ada juga koleksi foto tokoh-tokoh bangsa yang berasal dari kalangan NU.
Kendati sudah ada museumnya, tidak ada salahnya belajar sejarah NU dari sebuah tulisan. Dalam artikel ini, Liputan6.com akan mengulas sejarah berdirinya NU yang dikutip dari berbagai sumber.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Awal Mula Berdirinya NU
Melansir laman NU Online, berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial masyarakat.
Mulanya sekitar tahun 1924 KH Abdul Wahab Chasbullah menggagas pendirian Jam'iyyah yang disampaikan langsung ke KH Hasyim Asy'ari. Tujuannya untuk meminta persetujuan dari Bapak Umat Islam Indonesia ini.
KH Hasyim Asy'ari tidak langsung menyetujui begitu saja. Dalam menentukan suatu keputusan, KH Hasyim Asy'ari sangat hati-hati.
KH Hasyim Asy'ari akhirnya melakukan salat istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Selain itu, KH Hasyim Asy'ari juga mengkaji secara mendalam tentang organisasi yang akan berdiri itu.
Petunjuk istikharah KH Hasyim Asy'ari tidak jatuh di tangannya untuk mengambil keputusan, melainkan diterima oleh KH Cholil Bangkalan yang merupakan guru dari KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdul Wahab Chasbullah.
Dari petunjuk tersebut akhirnya organisasi NU berdiri. Lika-liku lahirnya NU tidak banyak bertumpu pada perangkat formal sebagaimana lazimnya pembentukan organisasi.
NU lahir berdasarkan petunjuk Allah SWT. Fungsi ide dan gagasan tidak terlihat mendominasi. Faktor penentu adalah konfirmasi kepada Allah SWT melalui ikhtiar lahir dan batin.
Advertisement
Tanggal Berdirinya NU
NU resmi berdiri pada 31 Januari 1926 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Organisasi NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Dalam penerapannya, baik berpikir maupun bertindak, organisasi ini merujuk pada Khittah NU yang terdiri dari kitab Qanun Asasi dan kitab I'tikad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kitab tersebut dirumuskan oleh KH Hasyim Asy'ari.
Berdirinya organisasi NU adalah proses panjang dari sebuah perjuangan. Pendirian NU juga tidak terlepas dari Komite Hijaz yang juga merupakan cikal bakal organisasi ini.
Lanjutan Organisasi Sebelumnya
Sebelum berdirinya organisasi NU, memang sudah ada organisasi-organisasi pergerakan yang nyaris serupa. Organisasi ini digawangi oleh KH Wahab Chasbullah.
Beberapa organisasi pergerakan sebelum NU antara lain Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air pada 1916 dan Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Saudagar pada 1918.
Pada tahun 1914 KH Wahab Chasbullah juga mendirikan kelompok diskusi yang ia beri nama Tashwirul Afkar atau kawah candradimuka pemikiran. Kelompok diskusi ini populer dengan sebutan Nahdlatul Fikr atau Kebangkitan Pemikiran.
Nah, berdirinya organisasi NUÂ pada dasarnya merupakan lanjutan dari organisasi-organisasi tersebut. Namun, cakupan dan segmen NU lebih luas dibandingkan organisasi sebelumnya.
Advertisement