Debus, Permainan Mengerikan yang Berjasa dalam Penyebaran Islam di Indonesia

Permainan debus sungguh mengerikan. Permainan ini terdapat di berbagai daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Banten. Dari semua itu yang paling terkenal debus dari daerah Banten

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 00:30 WIB
Jawara Banten
Jawara Banten aksi debus (Liputan6.com / Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Legenda orang sakti mewarnai budaya masyarakat Indonesia. Mereka digambarkan tak kebal dibacok, ditembak, bisa terbang, bisa menghilang, dan lain sebagainya.

Nah, salah satu permainan yang sedikit banyak mampu menunjukkan mitos-mitos itu adalah debus. Dalam permainan debus, seseorang mampu menahan siksaan jasmani seperti dipukuli dengan rotan, bergulingan di atas hamparan tumbuhan berduri tajam, berjalan di atas bara, mengunyah kaca dan lain-lain.

Karena itu, debus menjadi salah satu pertunjukan yang mendapat tempat tersendiri di masyarakat, sejak zaman dahulu kala. Permainan debus sungguh mengerikan. Para pemain debus kebal bacok, tak mempan ditusuk, dan beragam 'kesaktian' lainnya.

Permainan ini terdapat di berbagai daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Banten. Dari semua itu yang paling terkenal debus dari daerah Banten.

Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, debus sangat mungkin berasal dari kata Arab dablus, yang berarti sejenis senjata penusuk berupa besi runcing. Debus sebagai kata benda yang dimaksud di sini juga berupa alat tusuk dari besi panjang antara 50–60 sentimeter yang ujungnya runcing, sedangkan pada pangkalnya diberi tangkai kayu yang sangat besar.

Tangkai itu bentuknya silinder (garis tengahnya ± 20 cm), dihias dengan rantai besi dan berfungsi sebagai tempat pemukul. Alat pemukulnya dari kayu yang disebut gada.

Perjalanan panjang debus di bumi Nusantara rupanya juga terkait erat dengan penyebaran agama Islam di masa silam, terutama di Banten. Pertunjukan ini dimanfaatkan sebagai syiar agama atau penyebaran Islam. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Hubungan Debus dengan Budaya Islam

Ilustrasi - Debus. (Foto: kemdikbud.go.id)
Ilustrasi - Debus. (Foto: kemdikbud.go.id)

Ditinjau dari bentuk permainannya, debus dapat digolongkan salah satu pertunjukan (upacara) syaman, tetapi ditilik dari isi dan pelaksanaannya bertahan erat dengan keagamaan (Islam).

Tidak mustahil memang telah terjadi perpaduan diantara berbagai unsur budaya tersebut. Ini mungkin juga merupakan jalan untuk menja¬wab pertanyaan sejak kapan permainan debus ada di Indonesia.

Bila jalan ini benar maka unsur-unsur permainan debus sudah ada sejak masa prasejarah. Sedangkan bentuk seperti kita dapati sekarang ini berasal dari masa awal perkembangan Islam di Indonesia.

Yang menonjol dalam permainan ini adalah pertunjukan kekebalan orang terhadap berbagai senjata tajam. Permainannya merupakan permainan kelompok.

Di kerajaan Banten dahulu, yang terkenal sebagai penyebarluas agama dan budaya Islam, pertunjukan kekebalan yang sangat digemari dan dibanggakan oleh masyarakat Banten ini dimanfaatkan sebagai sarana untuk penyiaran agama Islam, seperti halnya dilakukan oleh para Wah.

Pada masa perlawanan terhadap penjajahan Belanda kesenian ini digiatkan sebagai penegak disiplin dan memupuk keberanian rakyat.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya