Liputan6.com, Cilacap - Pondok Pesantren makin diminati sebagai lembaga pendidikan yang lengkap. Kini makin banyak pondok pesantren yang menerapkan sistem pembelajaran modern.
Di satu sisi, santri belajar ilmu agama. Dalam waktu yang sama, santri juga bisa bersekolah dalam lembaga pendidikan formal yang terintegrasi dengan pesantren.
Advertisement
Baca Juga
Tak pelak, orangtua berbondong-bondong memasukkan anaknya ke pesantren. Harapannya, anak akan memiliki pengetahuan yang lengkap, baik umum maupun agama.
Namun begitu, tak dipungkiri dari puluhan ribu pesantren di Indonesia, ada kasus-kasus tertentu yang membuat gelisah orangtua. Misalnya, kekerasan seksual, bullying atau tidak pidana lain.
Sebab itu, ada sebagian orangtua yang bingung tatkala akan memasukkan anaknya ke pesantren. Mereka risau dengan keamanan dan kenyamanan anak-anaknya.
Karena itu, dalam kesempatan kali ini, redaksi mengetengahkan tips memilih pesantren yang baik. Ilmu didapat, anak aman, orangtuapun nyaman.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
8 Tips Memilih Pesantren yang Baik
Dikutip dari pecihitam.org, berikut tips memilih pesantren yang baik:
1. Sesuaikan Pesantren yang hendak di Pilih dengan Afiliasi Kultural Anda
Maksud penyesuaian kultur, adalah jika anda dan keluarga orang yang secara kultural berlatarbelakang NU (Nahdlatul Ulama) seperti suka tahlil, qunut, maulid Nabi, dll, maka carilah pesantren NU. Jika anda dan keluarga adalah seorang Muhammadiyah, maka sebaiknya pilihlah pesantren Muhammadiyah.
Jika anda seorang penganut Salafi-Wahabi, maka pilihlah pesantren yang kultur dan pengasuhnya Salafi-Wahabi. Ada lagi misal anda dari kelompok minoritas seperti LDII, Wahidiyah, dll, maka carilah pesantren yang diasuh oleh mereka yang sesuai aliran ideologinya dengan anda.
Ini langkah pertama yang sangat penting dan krusial. Jangan sampai orang NU dikirim ke pesantren Wahabi dan sebaliknya. Karena kesalahan memilih pesantren ini akan berdampak pada konflik sosial antara anak, orang tua dan keluarga nantinya.
2. Perhatikan Tipe, Sistem dan Model Pendidikan Pesantren​​​​​​​
Secara umum, di Indonesia terdapat dua tipe pondok pesantren, Salaf (tradisional) dan Modern (Terpadu, Ashriyah). Pondok salaf lebih fokus mengkaji pada kitab-kitab kuning dengan sistem pengajian tradisional (seperti sorogan, wetonan, dan bandongan).
Sedangkan pondok modern pendidikannya memadukan ilmu agama dan umum, dan terdapat jenjang pendidikan seperti tingkat Tsanawiyah maupun Aliyah. Pesantren modern biasanya juga terdapat kegiatan ekstrakurikulernya, layaknya sekolah umum, hanya saja pesantren lebih bervariasi.
Dari sini orang tua bisa menentukan terlebih dahulu, si anak maunya pesantren yang jenis seperti apa, Salaf atau Modern. Karena hal ini juga berpengaruf terhadap hasil outputnya nanti.
3. Perhatikan Biaya Pendidikannya​​​​​​​
Biaya pendidikan adalah salah satu komponen pendukung jalannya kegiatan dan proses belajar mengajar, dan ini merupakan bagian dari pada salah satu pengorbanan dalam menuntut ilmu.
Setiap pesantren pastinya akan berbeda-beda biaya pendidikannya, tergantung pada sistem, sarana dan prasarana, serta tenaga pendidik yang terdapat pada pesantren tersebut. Maka sebaiknya, para orang tua juga memastikan biaya pendidikan terlebih dahulu sebelum memilih pesantren, sesuaikan kemampuan finansial agar tidak bermasalah pendidikan si anak nantnya.
Sebab, tidak sedikit anak-anak putus pendidikannya di pesantren karena terkendala pada biaya. Meski demikian bagi orang tua yang kurang mampu tidak perlu kawatir, karena bisa memilih pondok pesantren yang mempunyai program menggratiskan biaya pendidikan bagi santrinya.
4. Sarana dan Prasarana Pesantren
​​​​​​​Fasilitas pendidikan juga merupakan salah satu bagian dari penunjang kesuksesan pendidikan anak. Hal ini memang bukan rumus yang baku, karena ada juga pesantren minim fasilitas namun berhasil melahirkan ouput santri yang berkualitas.
Tidak sedikit, para orang tua mengeluh di tengah jalan karena kurangnya fasilitas di pesantren anaknya, dan kerap membanding-bandingkan dengan pesantren lain yang jauh lebih lengkap dari segi fasilitasnya. Padahal, biaya pendidikan yang dikeluarkan tidak seberapa besar dari pesantren yang lebih lengkap fasilitasnya.
Jika ingin membanding-bandingkan harus fair, jangan sampai terjebak dengan standar pendidikan pesantren lain, makanya sangat penting memperhatikan terlebih dahulu fasilitas pesantren yang dituju agar tidak ada keluhan dan penyesalan di kemudian hari.
Advertisement
Tips Memilih Pondok Pesantren, Lanjutan
5. Perhatikan Kegiatan Formal dan Informal Pesantren​​​​​​​
Setiap pesantren mempnyai kegiatan yang berbeda-beda tergantung pada system dan pola pendidikan di pesantren tersebut, meskipun ada satu dua hal yang sama. Biasanya si anak akan memilih pesantren yang terdapat kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, terutama dalam kegiatan ekstrakurikulernya.
Maka sebaiknya para orang tua harus mengecek terlebih dahulu, misalkan jika menginginkan si anak menjadi penghafal Al Qur’an maka pilih pesantren dan fokus pada penghafalan Al Qur’an yang otomatis kegiatannya lebih ringan, lebih banyak waktu untuk kegiatan penghafalan
6. Perhatikan Kurikulum Pendidikannya​​​​​​​
Memperhatikan kurikulum pesantren terlebih dahulu juga penting, menyesuaikan dengan kemampuan anak. Sebab, tidak sedikit anak yang tidak betah di pesantren yang akhirnya pindah karena ketidakmampuan anak menyerap sejumlah pelajaran yang ada.
Meski, kemampuan anak memang dapat diasah dan ditingkatkan, namun yang harus diingat bahwa setiap anak berbeda kemampuan masing-masing, dan memilih pesantren yang sesuai keinginan dan kemampuannya akan lebih baik.
7. Perhatikan Letak Strategis dan Geografis Pesantren​​​​​​​
Ada dua pertimbangan yang mesti dilihat mengenai letak strategis dan geografis pesantren, ada sisi positif dan negatifnya.
Pertama, memilih pesantren yang dekat dan mudah dijangkau agar mudah mengunjungi anak ataupun mudah menemuinya. Namun memilih pesantren yang dekat kerap kali membuat anak tidak betah di pesantren, karena jadi mudah teringat dengan rumah, dan mudah minta izin pulang.
Dan fakta di lapangan, santri yang sering izin pulang, lebih dominan tidak bertahan lama di pesantren. Sebab baginya lebih nyaman dan enak di rumah dari pada di pondok pesantren.
Kedua, memilih pesantren yang jauh dari rumah dan ini lebih baik untuk membuat anak lebih kuat dan mandiri di pesantren. Dengan catatan orang tua harus siap, harus kuat jauh dari anak, bahkan kalau bisa letaknya melewati kabupaten atau provinsi. Agar si anak tidak sering minta izin pulang.
8. Perhatikan Kenyamanan dan Keamanan Pesantren
Kenyamanan dan keamanan salah satu faktor membuat anak betah di pesantren. Umumnya lokasi pesantren di perdesaan dan terpencil akan lebih nyaman dan asri, sedikit jauh dari perumahan masyarakat, dan ini lebih banyak diminati, sebab tidak terlalu terganggu dengan aktivitas masyarakat.
Â
Itulah beberapa tips memilih pesantren yang baik untuk pendidikan anak. Semoga bermanfaat dan dapat segera menemukan pesantren yang sesuai dengan harapan anda dan keluarga.
Tim Rembulan
Â