Rahasia dan Makna Penting Bulan Sya’ban bagi Umat Islam

Sebelum sampai pada bulan Ramadan, carilah bekal di bulan Syaban. Berikut keistimewaan bulan Syaban.

oleh Fadjriah Nurdiarsih diperbarui 02 Mar 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2023, 11:30 WIB
Masjidil Haram
Ribuan jemaah melakukan tawaf dan memadati sekitar Kakbah di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2019). Kondisi Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji kian dipadati jemaah dari berbagai negara. (Photo by FETHI BELAID / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Setiap bulan dalam kalender Hijriah terdapat peristiwa-peristiwa penting di baliknya. Misalnya, pada Rabiul Awal ada peristiwa lahirnya Nabi Muhammad SAW dan Rajab ada Isra Mi’raj yang menghasilkan perintah kewajiban menunaikan salat lima waktu.

Dikutip dari Jatim.nu.or.id, Sya'ban adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi'ab, yang artinya jalan di atas gunung. Islam kemudian memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan. Karena bulan Sya’ban terletak di antara bulan Rajab dan bulan Ramadan.

Ada beberapa keistimewaan bulan Sya'ban. Peristiwa-peristiwa penting juga ada di bulan Sya’ban. Salah satunya di bulan ini terdapat malam Nisfu Sya’ban, malam yang dianjurkan umat Islam untuk berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebagian masyarakat percaya bahwa malam Nisfu Sya'ban adalah malam diserahkan catatan amal manusia kepada Allah SWT.

Mengingat status bulan Sya'ban yang diapit oleh dua bulan mulia ini, maka Sya’ban seringkali dilupakan. Padahal semestinya tidaklah demikian. Sya'ban justru merupakan gerbang sebelum datangnya Ramadan. Umat Islam pun segara diminta bersiap-siap dalam meraih pahala.

Tidak hanya itu saja, dalam bulan Sya’ban terdapat berbagai keutamaan yang menyangkut peningkatan kualitas kehidupan umat Islam, baik sebagai individu maupun dalam lingkup kemasyarakatan.

 

 

Bulan Penting yang Dicintai Rasulullah

Nisfu Sya'ban
Ilustrasi Malam Nisfu Sya’ban Credit: pexels.com/konevi

Bulan Sya’ban memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan. Umat Islam sendiri dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah mulai merasakan suasana kemuliaan Ramadan di bulan Sya'ban ini. 

 

Rasulullah SAW bersabda:

   ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

Yang artinya:

Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa. (HR Abu Dawud dan Nasa'i)

Aisyah, istri Rasulullah SAW, pernah berkisah bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa (sunah) lebih banyak daripada ketika bulan Sya’ban. Periwayatan Aisyah oleh Imam Bukhari dan Muslim ini kemudian mendasari kemuliaan bulan Sya’ban di antara bulan Rajab dan Ramadhan. 

 

Amalan yang Dilakukan di Bulan Sya'ban

Ilustrasi Nisfu Syaban
Ilustrasi Nisfu Syaban (dok.unsplash/ Rachid Oucharia)

Ramadan menjanjikan ampunan bagi mereka yang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Bulan ini menjadi pembakar bagi dosa-dosa umat yang sungguh-sungguh menyesali kesalahan dan perbuatan maksiat yang dilakukannya. Ramadan juga menjanjikan amal dan kemuliaan bagi yang sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Allah.

Namun, tidak semua umat Islam yang sampai di Ramadan mendapatkan predikat takwa, sebab terdapat syarat kesungguhan dalam bulan sebelumnya, yakni Sya'ban. Di bulan inilah perlu ditingkatkan nilai sprititual untuk menyuburkan hati-hati yang kering.

Oleh karenanya, pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berzikir dan meminta ampunan serta pertolongan dari Allah SWT. Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka). Dari sinilah umat Islam, berusaha memuliakan bulan Sya’ban dengan mengadakan sedekah dan menjalin silaturahim.

Salah satunya bagi umat Islam di Nusantara biasanya menyambut keistimewaan bulan Sya’ban dengan mempererat silaturrahim melalui pengiriman oleh-oleh yang berupa makanan kepada para kerabat, sanak famili dan kolega kerja.

Tidak hanya itu saja: tangan, lisan, hingga kaki pun di bulan ini pun disyaratkan untuk berbuat baik dan berkata yang baik agar setiap kesalahan dapat terbakar. Sebab, tidak mudah membiasakannya jika tidak dilakukan saat bulan Sya'ban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya