Kiat Jaga Tubuh Bugar dengan Olahraga di Bulan Ramadan

Selain berolahraga, pelatih kebugaran Jansen Ongko juga menyampaikan bahwa tubuh juga tetap memerlukan istirahat yang cukup seperti tidur siang agar tubuh tetap bugar saat Ramadan.

oleh Tim Health diperbarui 04 Feb 2025, 08:15 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 07:00 WIB
Olahraga. (foto: Pinterest/Freepik).
Olahraga. (foto: Pinterest/Freepik).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih kebugaran Jansen Ongko merekomendasikan sejumlah hal agar individu tetap mampu berolahraga di bulan puasa. Menurutnya, kecepatan, durasi serta jarak dapat diturunkan saat berolahraga di bulan Ramadan. Hal ini khususnya ditujukan pada individu yang gemar olahraga lari.

Rekomendasi tersebut tak lepas dari mencermati adanya pergeseran jam aktivitas di bulan puasa.

"Kalau kita bicara bulan puasa, jamnya kan bergeser nih. Tubuh kita harus beradaptasi lagi," Jansen menjelaskan alasannya, dilansir ANTARA.

Sementara itu, individu yang gemar latihan kekuatan (strength training), beban serta intensitas juga direkomendasikan untuk mengurangi intensitas latihan.

"Jadi, misalnya dia seminggu lima kali misalnya, jadi dua atau tiga kali dulu. Bisa di-cut kasarnya itu 50 persen di minggu pertama," tuturnya di Jakarta, Senin (3/2).

Intensitas olahraga, kata Jansen, dapat ditambah pada minggu berikutnya, namun dengan tetap memperhatikan kemampuan tubuh. 

Waktu Berolahraga

Mengenai waktu yang disarankan untuk berolahraga, menurutnya hal itu bisa disesuaikan dengan kenyamanan masing-masing individu. Misalnya, olahraga bisa dilakukan setelah sahur atau menjelang berbuka puasa.

Selain berolahraga, Jansen juga menyampaikan bahwa tubuh juga tetap memerlukan istirahat yang cukup seperti tidur siang agar tubuh tetap bugar. Jansen mengimbau agar beberapa hal sebaiknya dihindari saat Ramadan seperti misalnya terik matahari agar tubuh terhindar dari kekurangan cairan dan dilanda haus berlebih.

 

Jaga Berat Badan Ideal di Bulan Puasa

 

Menjaga berat badan tetap ideal selama bulan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Salah satu kuncinya adalah mengontrol asupan makanan dan menahan diri agar tidak makan berlebihan.

“Misalnya kita mau berbuka, kesalahan teman-teman kita ya yang di bulan puasa itu adalah kalap. Ya kotaknya, gorengan ya masuk. Jadinya ada yang ngomong ke saya, kok bulan puasa naik berat badan. Kalap itu tadi,” tegasnya.

Jansen menekankan bahwa keinginan alami untuk makan dalam jumlah berlebihan sering kali menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kesadaran diri dalam membatasi porsi makan, terutama saat berbuka puasa, agar tidak berujung pada kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.

Selain itu, ia juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi kopi, terutama saat sahur.

“Minum kopi saat sahur bisa menyebabkan dehidrasi,” ujarnya. Dengan memperhatikan pola makan dan minuman yang dikonsumsi, puasa dapat dijalani dengan lebih sehat tanpa khawatir berat badan melonjak.

 

Hindari Dehidrasi

Dalam kesempatan berbeda, praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama, MKM menyampaikan agar individu yang berolahraga tidak sampai terlalu berkeringat demi mencegah dehidrasi.

"Olahraga sebaiknya tidak yang terlalu berkeringat. Yang penting kita berkeringat tipis-tipis aja, jangan sampai baju olahraga kita penuh keringat sampai basah begitu," ucap Ngabila beberapa waktu lalu.

Senada dengan Jansen, Ngabila pun menjelaskan bahwa individu yang berpuasa di bulan Ramadan selama sebulan penuh akan mengalami perubahan metabolism tubuh lantaran perubahan waktu makan, minum, dan istirahat.

Oleh karena itu, Ngabila mengimbau agar masyarakat menjaga aktivitas fisik secara terkontrol agar ibadah puasa tidak terganggu.

 

Durasi Olahraga Saat Bulan Puasa

 

Menurutnya, individu dapat berolahraga selama 20 hingga 30 menit dengan intensitas rendah, dan disarankan untuk melakukannya di dalam ruangan.

Waktu terbaik untuk beraktivitas fisik ringan dapat dimulai sejak sebelum matahari terbit hingga jelang tengah hari guna menghindari dehidrasi.

"Olahraga ringan saja untuk menghindari dehidrasi karena keluar keringat terlalu berlebihan. Yang penting kita dapat efek hormon endorfin itu, efek menyenangkan dari berolahraga," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya