Sholat Tarawih di Masjid Selama Ramadhan, Dokter Paru Sarankan Tetap Pakai Masker karena COVID-19 Masih Mengintai

PDPI mengimbau ibadah sholat tarawih pada Ramadhan tahun ini dilaksanakan dengan tetap memakai masker dan mematuhi prokes.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 22 Mar 2023, 08:05 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2023, 08:05 WIB
FOTO: Pelaksanaan Salat Tarawih Pertama di Masjid Istiqlal
Umat muslim melaksanakan salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (12/4/2021). Pemerintah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1442 H jatuh pada 13 April 2021 berdasarkan keputusan bulat dari berbagai ormas Islam hingga ahli astronomi dalam Sidang Isbat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat diingatkan untuk tetap mengenakan masker ketika beribadah sholat tarawih di masjid meski kondisi pandemi telah lebih baik dari tahun lalu.

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia DR dr Fathiyah Isbaniah, Sp. P (K), MPd, Ked mengatakan, pemakaian masker harus dilakukan di ruangan tertutup atau kerumunan.

"Sebentar lagi akan menjalankan Ramadhan, ada tarawih dan (ibadah) lain, tetap kenakan masker di dalam masjid saat melakukan ibadah sholat tarawih. Pemakaian masker harus dilakukan di ruangan tertutup atau tempat kerumunan, kalau di area terbuka boleh (dibuka)," ujar Fathiyah dalam sebuah webinar, Selasa, 21 Maret 2023, dilansir Antara.

Fathiyah juga mengingatkan mengenai vaksinasi COVID-19. Individu disarankan segera melengkapi status vaksinasi mereka karena vaksinasi menjadi salah satu kunci dunia bisa masuk ke fase transisi dari pandemi menuju endemi.

Meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini belum mencabut status pandemi COVID-19, Fathiyah mengatakan, masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa dengan tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan khususnya saat berada di keramaian.

Mengenai jenis masker, Sekretaris Kelompok Kerja Pengurus Pusat PDPI DR dr Irawaty Djaharuddin Sp.P(K), FISR menyebut, masker bedah sudah cukup untuk dipakai ketika beraktivitas sehari-hari.

"Untuk aktivitas sehari=hari, kita boleh memakai masker bedah, itu cukup untuk beraktivitas di luar. Masker N95 dengan proteksi cukup kuat biasanya kita pakai di perawatan pasien-pasien di rumah sakit," tutur Irawaty.

Senada dengan Fathiyah, Irawaty juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan lain selama Ramadhan dan Idul Fitri, termasuk menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan. Masyarakat juga disarankan memastikan kondisinya dalam keadaan sehat saat melakukan silaturahmi dengan kerabat dan orang-orang terdekat.

"Pastikan kita dalam keadaan sehat, jangan sampai membawa virus dan menularkan pada orang lain," ucapnya.

COVID-19 Masih Mengintai

Irawaty mengingatkan, COVID-19 masih terus mengintai masyarakat di Indonesia, meski tren kasus positif maupun aktif cenderung lebih rendah dari tahun sebelumnya. Karenanya PDPI mengimbau ibadah tarawih tahun ini dilaksanakan dengan tetap memakai masker dan mematuhi prokes.

Terlebih masih banyak masyarakat yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah dan punya penyakit pemberat (komorbid) seperti diabetes, hipertensi, maupun jantung.

"Saat ini memang sedang menjelang Rmaadhan, itu waktu berkumpul dan memang harus sangat kita waspadai," ujarnya.

Dengan mengenakan masker, masyarakat bisa menolong sesama terutama lansia untuk menekan risiko tinggi terinfeksi COVID-19.

"Mohon disadari betul jika orang-orang yang sudah berusia lanjut, pertahanan tubuhnya tidak sepaten atau sebaik orang berusia muda atau orang yang punya daya tahan tubuh tinggi," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya