Ramadan dan Upaya Membangun Jiwa Wirausaha untuk Generasi Muda

Dosen UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Yovanda Noni menyebut Bulan Ramadan adalah momen yang pas untuk memulai usaha atau berwirausaha bagi generasi muda.

oleh Abdul Jalil diperbarui 17 Apr 2023, 03:20 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 03:20 WIB
Seminar wirausaha muda
Dosen UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Yovanda Noni berfoto bersama Ganjar Milenial Center (GMC) Kalimantan Timur usai menggelar diskusi soal wirausaha.

Liputan6.com, Samarinda - Mengisi kegiatan positif di bulan Ramadan, Ganjar Milenial Center (GMC) Kalimantan Timur mengajak generasi 5.0 di Samarinda untuk berani berwirausaha. Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan produktivitas UMKM dari semangat dan jiwa usaha generasi muda, Minggu (16/4/2023).

Hadir sebagai pembicara, Dosen UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Yovanda Noni. Menurut dosen mata kuliah keuangan syariah itu, Bulan Ramadan adalah momen yang pas untuk memulai usaha atau berwirausaha bagi generasi muda.

“Sebab, tradisi masyarakat indonesia memberi banyak peluang usaha dengan modal yang minim, seperti membuka usaha takjil atau bisnis hijab untuk lebaran,” kata Yovanda.

Dengan menggelar seminar kewirausahaan bertajuk ‘Membangun Jiwa Imterpreneurship di Era 5.0,’ para pemuda dibekali ilmu berwirausaha dengan gaya muda yang melek teknologi.

“Istilah Entrepreneur 5.0, yaitu para pengusaha muda yang diharapkan mampu membawa perubahan bagi perekonomian Indonesia di era 5.0. kesempatan ini terbuka lebar karena daya dukung teknologi yang terus berkembang,” katanya.

Dijelaskan dia, untuk memulai berwirausaha, masing-masing orang harus memiliki skil yang tepat guna. Tidak hanya mengandalkan bakat usaha sejak lahir, tapi lebih pada niat dan pengembangan ilmu dengan terus belajar.

“Kalau dulu, untuk memulai usaha harus ada istilah bakat dari lahir. Stigma tersebut harus diubah, karena setiap orang memiliki kesempatan menjadi seorang wirausaha. Bukti tersebut dapat kita lihat dari perguruan tinggi yang mulai menjadikan kewirausahaan sebagai disiplin ilmu dan mata kuliah wajib,” ujarnya.

Dihadiri puluhan relawan GMC, seminar tersebut dapat mengubah dan membentuk mental pemuda untuk lebih berani memulai usaha walau dengan modal kecil. Dibuktikan dari antusias para relawan yang terus menggali cara memulai usaha dengan sederhana.

Koordinator Wilayah GMC Kaltim, Sadly Jaya menjelaskan di era digital ini, generasi muda memiliki peluang besar untuk berwirausaha. Bagi mereka yang melek teknologi digadang-gadang dapat membawa perubahan dan sangat berpotensi menjadi seorang entrepreneur.

“Dengan kesempatan pengembangan teknologi yang terbuka lebar, generasi muda dapat membuka berbagai kesempatan bisnis. Tingginya interaksi dengan perkembangan teknologi, menjadikan entrepreneur salah satu pilihan profesi yang menarik,” kata Sadly.

Dia menjelaskan, walaupun akan banyak tantangan yang dihadapi, menjadi seorang entrepreneur bisa menjadi batu loncatan untuk karir yang lebih cemerlang. “Menjadi entrepreneur juga mendorong Millenial untuk berpikir lebih kreatif dan bijaksana,” imbuhnya.

Dia berharap kegiatan itu bermanfaat untuk membuka peluang usaha bagi generasi muda maupun mahasiswa di Kaltim. Menurutnya hal itu sejalan dengan cara kerja Ganjar Pranowo selama ini yang selalu mendukung UMKM masyarakat ke mana pun dia berkunjung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya