Semrawut dalam Pemberangkatan Haji, Kemenag Desak Saudia Airlines Diperiksa

Kementerian Agama berharap otoritas Arab Saudi memeriksa manajemen Saudia Airlines, khususnya yang bertanggung jawab dalam penerbangan jemaah haji Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2023, 18:30 WIB
Jemaah Haji Lansia Beribadah ke Tanah Suci Makkah
Para jemaah haji lansia ini penuh semangat menarik koper kabin mereka menuju ruang tunggu keberangkatan pesawat Saudi Airlines di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Tepatnya di area keluar dari Makkah Route. (Foto:Liputan6/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama berharap otoritas Arab Saudi memeriksa manajemen Saudia Airlines, khususnya yang bertanggung jawab dalam penerbangan jemaah haji Indonesia. Pasalnya, sampai saat ini, Saudia Airlines terus bertindak tidak profesional.

Langkah tidak profesional itu dilakukan antara lain dengan sering mengubah kapasitas seat pesawatnya. Tindakan itu dilakukan secara sepihak, tanpa persetujuan Kementerian Agama.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab menegaskan bahwa ketidakprofesionalan Saudia Airlines telah mengganggu kenyamanan dan ketenangan jemaah haji. Sebab, kapasitas seat pesawat yang disiapkan terus berubah-ubah.

"Dari aspek penerbangan, Saudia Airlines tahun ini gagal memberikan layanan yang baik ke jemaah haji Indonesia," tegas Saiful Mujab di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Saiful Mujab sangat menyayangkan tindakan Saudia Airlines dalam proses pemberangkatan haji Indonesia gelombang pertama.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Semrawut

Jemaah Haji Lansia Beribadah ke Tanah Suci Makkah
Para jemaah haji lansia ini penuh semangat menarik koper kabin mereka menuju ruang tunggu keberangkatan pesawat Saudi Airlines di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Tepatnya di area keluar dari Makkah Route. (Foto:Liputan6/Pramita Tristiawati)

Manajemen Saudia sangat semrawut dalam pelaksanaan penerbangan jemaah agar sesuai jadwal dan kapasitas seat pesawat yang telah disepakati.

"Saya pikir pihak otoritas Arab Saudi perlu meninjau dan memeriksa manejemen Saudia Airlines saat ini. Kenapa mereka tidak mampu menerbangkan jemaah haji sesuai jadwal? Kenapa tidak mampu menyediakan pesawat dengan kapasitas seat yang dijanjikan?" ucap Saiful Mujab.

Pemeriksaan, kata Saiful, layak dilakukan. Sebab, proses penerbangan jemaah haji Indonesia sudah dibahas sejak lama. Jadwal dan jenis pesawat yang digunakan juga sudah ditentukan dan disepakati.

"Tahun ini Saudia Airlines benar-benar kacau, tidak komitmen dengan kontrak kerja," tegas Saiful Mujab.

"Tingkah Saudia Airlines membuat banyak jemaah terpecah dari rombongannya sehingga menjadi tidak nyaman. Ini jelas tidak sejalan dengan semangat memuliakan jemaah haji," tandasnya.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya