Alhamdulillah, Seluruh Kloter Jemaah Haji Indonesia di Madinah Sudah Masuk Raudhah

Seluruh kelompok terbang (Kloter) jemaah haji Indonesia gelombang pertama akhirnya mendapat kesempatan masuk raudhah dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW melalui tasrih.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Jun 2023, 07:43 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2023, 07:43 WIB
jemaah haji
Jemaah Haji saat berada di Masjid Nabawi, Madinah. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta Seluruh kelompok terbang (Kloter) jemaah haji Indonesia gelombang pertama akhirnya mendapat kesempatan masuk raudhah dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW melalui tasrih. Jemaah haji dari SOC-45 menjadi kloter terakhir yang terfasilitasi masuk Raudhah di Masjid Nabawi pada Selasa, 13 Juni 2023 kemarin.

Ini artinya, pemerintah telah memfasilitasi 263 kloter jemaah haji yang mendarat di Madinah masuk Raudhah menggunakan tasrih.

"Alhamdulillah hari ini, seluruh kloter di Madinah gelombang 263 kloter sudah mendapatkan tasreh dan hari ini kloter terkahir masuk ke raudhoh. Atas nama pemerntah terima kasih pemerintah arab saudi memfasilitasi ziarah ke raudhah dan makam rasul. Karena salah satu harapan jemaah bisa masuk ke raudhah dan ziarah ke makam Nabi," kata Ketua Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi, Zaenal Muttaqin.

Perubahan peraturan terkait izin masuk ke raudhah sempat membuat jemaah khawatir. Tidak sedikit dari jemaah yang cemas tak bisa masuk ke tempat istimewa tersebut karena belum memiliki tasrih dan tidak bisa mengakses aplikasi Nusuk.

Penggunaan aplikasi Nusuk untuk masuk ke Raudhah merupakan peraturan baru pemerintah Arab Saudi sejak pandemi Covid-19 sebagai upaya mengurangi kerumunan. Bagi sebagian besar jemaah Indonesia, penggunaan aplikasi tersebut merepotkan. Apalagi tidak sedikit jemaah adalah lanjut usia (Lansia).

Tapi melalui koordinasi antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan kementerian Haji Arab Saudi, jemaah haji Indonesia akhirnya bisa masuk ke Raudhah menggunakan tasrih. Jadwal kedatangan mereka diatur per kloter dengan melibakan pembimbing ibadah dan petugas kloter.

"Terima kasih panitia, terutama bimbad yang sudah menginput seluruh nama jemaah ke dalam tasreh siang dan malam sehingga Alhamdulillah seluruh kloter gelombang pertama bisa masuk ke raudhah. Sektor khusus yang mebimbing dan mendorong jemaah," tutur Zaenal.

 

Tak Dapat Masuk Raudhah karena Alasan Kesehatan

Namun, Zaenal tidak bisa memastikan apakah seluruh jemaah haji Indonesia gelombang I ini sudah menggunakan tasrihnya untuk masuk Raudhah atau belum. Namun yang terpenting, tasrih untuk 263 kloter ini sudah keluar.

Kondisi ini seperti yang dialami jemaah SOC-45 yang ternyata tidak semua menggunakan kesempatan masuk raudhah dengan alasan kesehatan.

"Tidak sulit mendapatkan tasreh jemaah haji karena sudah difasilitasi sesuai dengan jumlah jemaah. Kami merasa puas karena jemaah terlayani dengan baik. Bahkan kami juga bisa Arbain 40 waktu," kata Ketua kloter SOC-45, Aminuddin.

Dikatakan Aminuddin, masuk ke raudhah menjadi salah satu harapan dari jemaah karena merupakan kesempatan langka. Banyak jamaah yang harus menunggu belasan tahun agar bisa melaksanakan ibadah haji, sehingga mereka sangat senang akhirnya kesampaian masuk ke salah satu tempat mustajabah untuk berdoa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya