Liputan6.com, Jakarta - Keajaiban karomah ulama sering kali menjadi kisah inspiratif yang diwariskan turun-temurun. Salah satu kisah yang tak lekang oleh waktu adalah karomah Syaikhona Kholil Bangkalan, seorang ulama besar dari Madura, yang berhasil membantu sepasang petani sederhana untuk menunaikan ibadah haji hanya dengan sebatang paku bekas.
Pasangan petani itu hidup sederhana. Dengan penghasilan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, impian mereka untuk naik haji berangkat ke Tanah Suci tampak sulit tercapai. Namun, keinginan besar dalam hati membuat mereka mencari jalan lain.
Sang istri kemudian menyarankan agar suaminya sowan ke rumah Syaikhona Kholil Bangkalan atau Mbah Kholil untuk memohon doa dan barokah. Menurutnya, doa dari seorang ulama bisa menjadi pembuka jalan atas impian mereka yang tampak mustahil.
Advertisement
“Pergilah ke Mbah Kholil dan mintalah barokah. Insya Allah, kita bisa berangkat haji,” ujar sang istri kepada suaminya.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626, sang suami akhirnya memberanikan diri untuk menemui Mbah Kholil di Bangkalan.
Setibanya di rumah Mbah Kholil Bangkalan, petani tersebut menyampaikan niatnya. “Mbah, saya minta barokah agar bisa ke Makkah,” katanya penuh harap. Permintaan itu membuat Mbah Kholil masuk ke dalam kamar untuk mencari sesuatu yang bisa diberikan sebagai simbol barokah.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Paku Bengkok dan Peti Harta
Namun, setelah mencari di seluruh penjuru kamar, Mbah Kholil hanya menemukan sebuah paku bekas yang biasa digunakan untuk menggantung baju. Ia mencabut paku itu dari dinding, lalu menyerahkannya kepada tamunya.
“Genggam ini dan bawa pulang. Jangan kamu buka sebelum sampai rumahmu,” pesan Mbah Kholil. Petani tersebut mematuhi pesan itu dan segera kembali ke rumahnya dengan rasa penasaran.
Sesampainya di rumah, ia membuka genggaman tangannya dan mendapati bahwa benda yang diberikan hanyalah sebatang paku bengkok. Meskipun kecewa, ia tetap menyimpan paku itu dengan baik, sambil bertanya-tanya tentang maksud dari pemberian tersebut.
Beberapa hari kemudian, saat mencari rumput di tepi pantai, petani itu melihat keramaian. Sebuah kapal besar milik Amerika sedang sandar karena masalah yang cukup serius. Kunci peti harta kapal itu jatuh ke laut, dan para awak kapal menawarkan sayembara.
“Siapa pun yang bisa membuka peti ini akan mendapatkan separuh isi harta di dalamnya,” seru salah satu awak kapal. Sayembara itu menarik perhatian banyak orang di sekitar pantai.
Mendengar kabar itu, petani tersebut teringat pada paku bengkok yang disimpannya di rumah. Ia pun segera pulang untuk mengambilnya, berharap paku itu bisa menjadi solusi.
Setelah kembali ke pantai, ia mencoba membuka peti tersebut dengan paku bengkok itu. Atas izin Allah, peti tersebut berhasil terbuka, membuat semua orang yang menyaksikan kejadian itu takjub.
Sebagai bentuk penghargaan, petani tersebut mendapatkan separuh dari isi harta dalam peti itu. Jumlahnya cukup besar, bahkan lebih dari cukup untuk membiayai dirinya dan istrinya pergi haji ke Tanah Suci.
Advertisement
Mengajak Mbah Kholil Haji
Namun, petani itu tidak lupa dengan jasa Mbah Kholil. Ia segera kembali ke Bangkalan untuk menceritakan kejadian luar biasa yang dialaminya. Ia juga mengajak Mbah Kholil untuk ikut menunaikan ibadah haji bersama mereka.
Kisah ini menjadi salah satu bukti nyata karomah Mbah Kholil. Paku bengkok yang tampaknya tidak berharga berubah menjadi jalan rezeki bagi pasangan petani itu untuk memenuhi panggilan Allah.
Hingga kini, cerita ini masih dikenang oleh masyarakat sebagai pelajaran penting tentang keberkahan dan kekuatan doa seorang ulama. Kisah ini mengajarkan bahwa keajaiban bisa datang dari arah yang tidak terduga.
Selain itu, kisah ini juga mengingatkan bahwa keberkahan sering kali datang melalui keikhlasan dan ketulusan hati. Pasangan petani itu berhasil mencapai impiannya karena ketekunan dan keyakinannya terhadap doa seorang ulama.
Bagi masyarakat, Mbah Kholil tidak hanya dikenal sebagai ulama besar, tetapi juga sebagai sosok yang penuh dengan karomah. Setiap kisah tentang dirinya selalu memberikan inspirasi dan pelajaran berharga.
Keberkahan yang diberikan Mbah Kholil tidak hanya memberikan manfaat secara spiritual, tetapi juga secara nyata mengubah kehidupan banyak orang. Sosoknya menjadi teladan tentang keikhlasan dalam membantu sesama.
Kisah ini juga mengajarkan pentingnya menghormati ulama sebagai perantara kebaikan. Dengan keimanan yang kuat, setiap doa yang dipanjatkan akan membawa hasil yang tak disangka-sangka.
Akhirnya, cerita ini menjadi pengingat bahwa tidak ada yang mustahil jika Allah sudah berkehendak. Keikhlasan, doa, dan usaha akan selalu menemukan jalannya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul