10 Amalan Malam 1 Suro dalam Ajaran Islam, Berkah Luar Biasa Bulan Mulia

10 Amalan Malam 1 Suro dalam Ajaran Islam, Berkah Luar Biasa Bulan Mulia

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2023, 10:30 WIB
Kerbau Bule Hingga Sedekah Merapi Saat Malam 1 Suro
Kawanan Kerbau Bule keturunan Kerbau Pusaka Keraton Kiai Slamet membuka jalan bagi rombongan Kirab Peringatan Malam 1 Suro Keraton Surakarta Hadiningrat di Jalan Mangkubumen Sasono Mulyo, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2014). (Antara Foto/Maulana Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Sebentar lagi umat Islam akan meninggalkan tahun 1444 Hijriyah dan beranjak masuk ke tahun baru Islam 1445 Hijriyah. 1 Muharram, berdasar kalender resmi, jatuh pada Rabu 19 Juli 2023.

Itu artinya, pada Selasa malam, 18 Juli 2023, kita sudah memasuki tahun baru atau disebut sebagai malam 1 Muharram. Sebab, pergantian hari dalam kalender Hijriyah terjadi pada petang, karena mengggunakan penanggalan qamariyah atau lunar.

Kalender Hijriyah yang ditetapkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ini lantas diadopsi oleh Sultan Agung menjadi kalender Jawa. Itu sebab, kalender Jawa dan kalender Hijriyah sama.

1 Muharram dalam kalender Hijriyah disebut sebagai 1 Suro dalam kalender Jawa. Pun begitu, Bulan Muharram disebut sebagai bulan Suro.

Setelah mengetahui persamaan ini, maka penyebutan malam 1 Suro dan malam 1 Muharram sebenarnya sama. Waktu pergantian tahunnya pun sama, yakni ketika matahari tenggelam dan bulan muncul di ufuk timur.

Dalam ajaran Islam, ada berbagai amalan yang dianjurkan di bulan Muharram. Amalan-amalan tersebut sudah bisa dilakukan pada malam 1 Muharram atau malam 1 Suro.

Berikut ini adalah penjelasan berbagai amalan malam 1 Suro:

 

Simak Video Pilihan


Ragam Amalan Malam 1 Suro atau 1 Muharram

Pawai Sejuta Obor 1 Muharram di Bogor
Ribuan umat Islam dari berbagai elemen melakukan aksi longmarch sejuta obor dari kawasan Sukasari menuju Ciawi, di Jalan Raya Tajur, Bogor, Senin (10/9). Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1440 H. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Mengutip laman keislaman NU Online, ulama mengabadikan amalam-amalan di bulan Muharram dalam bentuk nadham, sebagaimana yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur 

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

"Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shlatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.

Berdasar nadham itu, ada amalan yang bisa dilakukan pada malam hari atau malam 1 Suro atau 1 Muharram.

1. Sholat

2. Menyambung silaturahim

3. Bersedekah

4. Mandi

5. Memakai celak mata

6. Menjenguk orang sakit

7. Menambah nafkah keluarga

8. Memotong kuku

9. Mengusap kepala anak yatim

10. Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali.

Jika ditambah puasa, maka pada malam 1 Suro, seseorang sudah bisa sahur dan niat puasa sunnah di bulan Muharram.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya