Hati-Hati, Ini Dosa Istri yang Paling Dibenci Allah Kata Buya Yahya

Seorang istri harus berhati-hati dalam melayani suami. Jangan sampai perbuatan seorang istri menjadi ladang dosa yang dibenci Allah SWT. Apa dosa istri yang yang paling dibenci Allah SWT?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 24 Agu 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2023, 10:30 WIB
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang istri harus berhati-hati dalam melayani suami. Jangan sampai perbuatan seorang istri menjadi ladang dosa yang dibenci Allah SWT. Apa dosa istri yang yang paling dibenci Allah SWT?

Pertanyaan tersebut juga muncul dari seorang wanita yang bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya saat mengikuti kajian Al Bahjah. Tentu saja pertanyaan ini muncul agar seorang istri bisa berhati-hati dalam melayani suami.

“Buya saya mau tanya. Dosa seperti apakah dan dosa sebesar apakah dosa seorang istri yang paling dibenci oleh Allah?” demikian pertanyaannya seperti ditayangkan dalam YouTube Al Bahjah TV dikutip Rabu (23/8/2023).

Sebelum menjawab inti pertanyaan, Buya Yahya menyinggung dosa secara umum. Ia menuturkan bahwa pada dasarnya Allah SWT benci dan tidak senang dengan hamba-Nya yang berbuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar.

Sekecil apapun dosa jangan dianggap remeh. Sebab, dosa besar itu adalah ketika meremehkan dosa-dosa kecil sehingga tidak menyadari ia melakukan dosa tersebut.

“Karena dia tidak menyadari (akan) sering melakukan dosa itu berulang-ulang, itu bahaya sekali,” kata Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Dosa Besar Seorang Istri

Menghapus Dosa
Ilustrasi Salat Malam Credit: shutterstock.com

Adapun dosa besar seorang istri adalah durhaka pada sang suami. Pun dosa suami yang paling besar adalah dzalim pada istrinya.

“Maka, pastikan Anda adalah mitra yang baik dengan suami untuk membangun rumah tangga yang indah dan bahagia,” ujarnya.

Rumus membangun rumah tangga yang bahagia menurut Buya Yahya adalah sederhana. Yakni menghilangkan keinginan untuk menuntut terhadap pasangan, siapkan diri untuk mengabdi pada pasangan, dan perbanyak kesabaran untuk menghadapi berbagai tantangan.

“Rumah tangga itu pasti indah kalau orang punya rumusnya. Ngapain juga ribut-ribut. Kalau dia marah kepada Anda, bisa jadi Anda memang layak dimarahi. Kalau ternyata Anda tidak layak dimarahi, alhamdulillah dia salah paham. Pun juga suami Anda, maafkan,” tuturnya.

Buya Yahya berpesan, agar tidak menimbulkan dosa besar istri yang dibenci Allah SWT, maka teruslah mengabdi pada suami. Jangan menuntut pada suami. Syukuri saja apa yang telah suami berikan.

“Kalau hidupnya sudah nuntut, gak akan bahagia sepanjang waktu. Semula gaji suaminya Rp1 juta, maka dia nuntut tas seharga Rp25 ribu. Di saat gajinya jadi Rp10 juta, minta tas yang seharga Rp250 ribu. Tersiksa perempuan penuntut itu, hidupnya tersiksa, gak akan puas dia,” Buya Yahya mencontohkan.

“Akan tetapi, kalau mensyukuri pemberian suami, masya Allah indah. Dengan sisi lain suami yang baik adalah yang bisa menghormati. Jangan mentang-mentang istrinya yang terima apa adanya lalu Anda pelit sekali, Anda gak tau diri,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya