Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik asal Tarim, Yaman yang juga keturunan Nabi Muhammad SAW, Habib Umar bin Hafidz melakukan rihlah di Indonesia. Dalam kesempatan rihlah dakwah ini, Habib Umar juga hadir dalam Multaqa Ulama di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Ponpes Tebuireng adalah pesantren yang didirikan oleh pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari.
Dalam kesempatan tersebut, Habib Umar mengungkapkan jasa-jasa besar KH Hasyim Asy'ari untuk bangsa Indonesia dan Islam.
Pengakuan atas jasa besar Hadratusyekh KH Hasyim Asy'ari ini menjadi salah satu artikel yang paling menyita perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com, Jumat (25/8/2023).
Sementara, artikel lainnya yakni kisah Deddy Corbuzier disuapi Habib Umar bin Hafidz dan Kisah Karomah Syaikhona Kholil Bangkalan yang bikin pusing Belanda.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Habib Umar bin Hafidz Ungkap Jasa KH Hasyim Asy'ari untuk Bangsa Indonesia dan Islam
Ulama kharismatik asal Tarim, Yaman, Habib Umar bin Hafidz menghadiri Multaqa Ulama atau pertemuan ulama di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (22/8/2023). Pertemuan ulama ini mengangkat tema as al-nahdlah wa ab’ad maqashidiha
Tak pelak, ribuan muhibbin atau pecintanya hadis pula di pesantren yang sarat sejarah ini. Diketahui, Ponpes Tebuireng adalah pesantren yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari, pendiri organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama (NU).
Mengutip tebuireng.online, Habib Umar sampai di Tebuireng sekitar jam 15.00 dan langsung menuju maqbaroh pesantren Tebuireng, berziarah pada para muassis Pesentren Tebuireng. Selapas ziarah, Habib Umar yang ditemani rombongan langsung menuju ke Ndalem Kasepuhan Tebuireng.
Di Ndalem Kasepuhan beliau melaksanakan sholat berjemaah sebelum mengisi acara multaqa ulama di Masjid Pesantren Tebuireng.
Dalam acara tersebut Habib Umar menyampaikan beberapa kisah perjuangan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, saat melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Beliau juga menyampaikan berbagai hal tentang KH Hasyim Asy’ari. Salah satunya hebatnya Kiai Hasyim dalam melakukan pembaharuan, khususnya dengan berdirinya organisasi NU.
“Sesungguhnya pembaharuan yang dilakukan Kiai Hasyim ini bersumber dari pemahaman yang mendalam dari agama ini. Beliau ingin memperbaiki keadaan umat ini, sehingga melakukan pembaharuan dengan bentuk kebangkitan (nahdlah)," ucapnya.
"Sebagaimana dikatakan oleh Imam Malik, tidak akan bisa berubah menjadi baik keadaan suatu umat, kecuali jika berasal (seperti) dari pembaharuan-pembaharuan dari para ulama salaf,” ungkap Habib Umar.
Advertisement
2. Cerita Deddy Corbuzier Disuapi Habib Umar bin Hafidz, Sempat Gak Percaya
Momen Deddy Corbuzier bertemu dengan Habib Umar bin Hafidz menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan. Ia diundang secara khusus untuk berjumpa dengan ulama asal Yaman itu saat safari dakwahnya di Indonesia pada Agustus 2023.
Dalam podcast yang diunggah di kanal YouTube-nya pada Kamis (24/8/2023), ayahanda Azka Corbuzier itu membagikan cerita sebelum bertemu dengan Habib Umar. Awalnya ia tak percaya bisa melihat sangat dekat dengan guru Habib Jindan bin Novel itu.
Deddy bercerita, pada Ahad (20/8/2023) malam ia mendapat pesan singkat dari Habib Husein Ja'far Al-Hadar. Habib Ja’far tiba-tiba menanyakan jadwal Deddy hari Senin (21/8/2023).
“Bro, besok ngapain? Wah nanya ngapain ada apa nih? Karena saya gak kepikiran sama sekali,” cerita Deddy.
Setelah pesan tersebut, tiba-tiba Habib Ja’far mengajak bertemu dengan Habib Jindan dan Habib Umar bin Hafidz. Kabar baik ini sempat membuat ia terdiam, belum percaya dengan undangan tersebut.
“Ini nge-prank kayanya,” pikir suami Sabrina Chairunnisa itu.
Kemudian Deddy bercerita ke istrinya. Ia meminta mengosongkan jadwal hari Senin karena diajak Habib Ja’far bertemu dengan Habib Jindan dan Habib Umar.
“Bini gua langsung, kosongin semua jadwal lo. Gua diomelin Bib. Padahal saya udah ngoomong kosongin, tapi dia mengulang kata-kata saya. Ya, ini mau dikosongin, tapi masih tidak percaya. Saya sering di-prank,” Deddy bercerita.
3. Kisah Penjajah Belanda Dibuat Pusing dengan Keanehan Mbah Kholil Bangkalan
Pada masa penjajahan, ulama dan santri memiliki peranan penting dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Mengingat jasanya yang cukup besar, ulama dan santri layak disebut sebagai pejuang bangsa.
Perjuangan ulama dan santri melawan penjajah tidak selalu dengan gerakan senjata. Dengan ilmu pengetahuan, spiritual, dan strategi kelompok pesantren bisa membuat penjajah ketakutan.
Pengaruh pesantren dalam perjuangan mengusir penjajah cukup besar. Para ulama dan santri menambah kekuatan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah.
Bahkan, kekuatan kelompok pesantren sempat membuat penjajah Belanda ketir-ketir. Banyak ulama yang akhirnya ditangkap agar tidak memberikan pengaruh dalam perlawanan terhadap penjajah.
KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau dikenal Syaikhona Kholil Bangkalan adalah salah satu ulama yang pernah ditahan oleh penjajah Belanda. Mbah Kholil ditangkap karena dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat melawan Belanda di pesantrennya.
Penjajah Belanda berharap dengan ditangkapnya Mbah Kholil para pejuang menyerahkan diri. Alih-alih harapan terwujud, penjajah Belanda malah dibuat pusing dengan banyak keanehan semenjak menangkap Mbah Kholil.
Advertisement