2 Kalimat Ringan yang Membuat Timbangan Amal Lebih Berat di Hari Kiamat

Ada dua kalimat kebaikan yang memberatkan timbangan amal. Bila dua kalimat kebaikan itu terus menerus dilakukan, maka bisa jadi timbangan amal kebaikan di akhirat kelak menjadi sangat berat

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi Kiamat Nibiru
Ilustrasi (iStock)

 

Liputan6.com, Jakarta - Semua manusia akan mati. Kemudian, pada hari kiamat, seluruh manusia sejak zaman Nabi Ada hingga zaman selanjutnya akan dibangkitkan.

Kemudian, mereka akan digiring ke Padang Mahsyar. Sebuah tanah luas yang digambarkan tak bertepi dan tanpa naungan.

Manusia dibangkitkan dengan rupa dan bentuk sebagaimana kelakuannya di dunia. Ada yang berwajah cerah, namun ada pula yang bermuram durja.

Bahkan, ada pula yang datang dengan kepala di bawah kaki di atas atau terbalik. Merekalah para pendosa. Pada hari kiamat, aib manusia dipertontonkan tanpa bisa disembunyikan.

Pada hari kiamat pula, ada hari penimbangan amal, penghitungan (yaumul hisab) dan pembalasan. Pada hari itu, amal akan dihitung dan diperhitungkan dengan keburukan atau dosa-dosanya.

Berbahagialah orang-orang yang timbangan kebaikannya lebih berat dibanding dosanya. Sebaliknya, celaka bagi yang timbangan dosanya lebih berat.

Rasulullah SAW adalah satu-satunya nabi yang bisa memberikan syafaat pada hari kiamat. Kasih sayangnya bahkan sudah tampak selagi belum datang masa itu.

Karena umur umat yang relatif pendek, Rasulullah SAW memberi bekal agar timbangan amal umatnya berat. Salah satunya yakni dengan mengucapkan dua kalimat ini.

Mengutip pecihitam.org, diriwayatkan dari sahabat Abi Hurairah berkata: Nabi bersabda: Dua kalimat yang sangat ringan diucapkan lisan, serta menjadikan beratnya timbangan amal, dan menjadikan tambah dicintai oleh Allah, yaitu 'Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hil adzim' (H.R. Muslim).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penghapus Dosa

Rasanya dua kalimat tersebut tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan setiap ada acara doa-doa kita pun turut membaca. Sangat enteng karena hanya membutuhkan waktu beberapa detik, akan tetapi pahala kebaikan yang didapatkan begitu besar. Tentu hal ini sangat menguntungkan untuk kehidupan kita di akhirat kelak yang membutuhkan amal kebaikan sangat banyak.

Adapun khasiat amalan membaca dua kalimat tadi sebanyak seratus kali adalah dihapuskannya dosa kita meskipun dosa yang dilakukan sebanyak buih di lakukan. Amalan ini jelas terdapat dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muttafaqun Alaih.

Diriwayatkan dari Abi Hurairah berkata bahwa Nabi bersabda: barang siapa yang mau membaca Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hil adzim sebanyak 100 kali, maka Allah akan menghapus dosanya walau sebanyak buih lautan. (Muttafaqun Alaihi: Bukhori Muslim).

Tak terkira sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan. Hampir setiap saat ada saja kesempatan untuk berbuat dosa. Di rumah, di tempat kerja, atau dimana pun kita berada memiliki peluang besar untuk melakukan kesalahan.

Tentu saja kita membutuhkan ampunan untuk memperoleh kasih sayang dalam kehidupan kekelan. Tidak ada lagi yang bisa diharapkan selain meminta ampunan Yang Maha Penyayang.

Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah melakukan sesuatu yang bisa memperlancar proses pengampunan kita. Dua kalimat itu menjadi kunci terbukanya pintu pengampunan. Dengan kalimat itu pula beribu kebaikan bisa kita datangkan. Tentu ini kesempatan yang luar biasa yang diberikan Tuhan kepada umat Nabi Muhammad.

Maka yang perlu dilakukan adalah melakukan pengamalan dua kalimat tersebut secara rutin. Setiap hari membaca 100 kali dan tidak terputus sampai ajal menjemput. Karena dengan begitu Allah akan mudah mengampuni. Dengan begitu pula Allah akan memberatkan timbangan kebaikan yang kita miliki.

Demikianlah dua kalimat yang ringan diucapkan namun bisa memberatkan timbangan di akhirat. Tak ada yang sia-sia di hadapan Allah Swt. Wallahu A’lam.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya