Liputan6.com, Cilacap - Salah satu tanda datangnya hari kiamat ialah munculnya Dajjal. Dajjal merupakan fitnah terbesar dan terberat yang muncul di akhir zaman.
Baca Juga
Advertisement
Oleh sebab itu, Rasulullah SAW mengajarkan doa yang sangat populer agar terbebas dari fitnah Dajjal ini. Salah satunya ialah doa yang dibaca ketika sholat saat tasyahud akhir.
Dajjal adalah sosok manusia biasa yang memiliki seorang ayah dan Ibu. Hanya saja kelahirannya dari proses hubungan yang tak lazim.
Demikian pula ketika telah lahir ke dunia. Bayi Dajjal telah menunjukkan hal yang aneh pada dirinya. Ia tidak pernah menyusu kepada ibunya karena dari lahir sampai usia 5 tahun ia tertidur.
Simak Video Pilihan Ini:
Hasil Hubungan Yang Tak Lazim
Menukil laman schmu.id, ayah Dajjal adalah manusia dan begitu juga ibunya, namun Dajjal sendiri lahir dari proses hubungan yang tak lazim.
Mulai dari ayah Dajjal yang lahir dari hasil hubungan saudara kandung, ibunya juga berasal dari hasil hubungan yang sama.
Hal aneh lainnya yang terjadi adalah proses pembuahan bayi Dajjal. Proses pembuahan ini terjadi pada saat ibunya dalam masa menstruasi.
Jika normalnya seorang perempuan tidak akan mengalami proses pembuahan ketika tengah mengalami masa haid, berbeda dengan proses yang di alami oleh Ibu Dajjal.
Atas seizin Allah Ibu Dajjal tetap mengalami pembuahan meskipun dalam masa haid. Ketika Dajjal lahir pada saat itu ayah dan ibunya tengah lama menunggu kehadiran anaknya, kurang lebih selama tiga puluh tahun.
Advertisement
Tertidur Selama 5 Tahun
Keluarga Dajjal pun merupakan keluarga penyembah berhala secara turun temurun dari nenek moyangnya.
Keanehan berikutnya Bayi Dajjal selama 5 tahun dalam kondisi tidur. Oleh karena itu bayi Dajjal tidak pernah menyusu pada ibunya.
Ibunya pun meninggal akibat terkena kanker payudara yang dikarenakan air susunya tidak disusukan kepadanya.
Saat berusia 5 tahun, Dajjal kemudian terbangun pada tengah malam lalu merangkak menuju sebuah patung besar tempat pemujaan kerajaan.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul