Liputan6.com, Jakarta - Kisah luar biasa datang dari Taiwan sosok kakek yang akrab dipanggil Akong sangat ngefans berat sampai tergila-gila kepada Gus Iqdam.
Dalam kekerabatan Tionghoa 'Akong' merupakan panggilan untuk seorang kakek. Semula dia adalah penganut agama Buddha.
Akong dalam menjalankan aktivitas hariannya selalu di atas kursi roda. Meski demikian kecintaannya kepada Gus Iqdam sangat besar, bersama perempuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan.
Advertisement
Dia memburunya berdua dengan jarak tempuh yang tergolong jauh. Kali ini Gus Iqdam pengajian di Changhua.
Baca Juga
Butuh waktu berjam-jam agar bisa bertemu Gus Iqdam. Naik kendaraan umum, hingga kereta berjam-jam.
Kisah Akong ini selalu dibagikan oleh akun TikTok @PMI Mandiri. Perempuan pemilik akun ini selalu mengabadikan momen Akong, yang kemungkinan orang tua dari majikannya.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Akong Bertemu Gus Iqdam, Bahkan Memeluk Islam
Momen yang ia abadikan terutama yang terkait dengan Gus Iqdam. Dan ternyata saat 2023 lalu Gus Iqdam ke Taichung, Akong dan perempuan ini sudah menemui Gus Iqdam.
Kala itu pakaiannya santai dan casual, bertopi. Namun kali ini sungguh berbeda, menggunakan sarung batik, serban hijau, baju koko, peci hitam komplit.
Kali ini Gus Iqdam ngaji di Changhua Taiwan, atas undangan Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Ranting Changhua, dalam gelaran Chanhua Bersholawat.
Perempuan dengan akun @PMI Mandiri atau Mae Tika ini berkisah melalui unggahannya, sejak izin kepada majikannya perihal dirinya dan Akong yang akan ikut acara pengajian.
Dan betapa bahaganya karena selain dapat izin, bahkan majikannya tidak keberatan memeluk agama Islam, sebelumnya beragama Budha.
Â
Advertisement
Pertemuan dengan Gus Iqdam Mengharukan
Dalam unggahan lainnya, perempuan ini berbagi saat dirinya dan Akong berada di kereta tercepat di Taiwan menuju Taichung, yang kemudian di lanjut ke Changhua lokasi pengajian. Selain dapat izin majikan, ia juga berkisah jika dirinya mendapatkan sangu yang cukup serta dibookingkan kamar hotel untuk dua hari.
Dengan perjuangan yang luar biasa, akhirnya Akong bisa bertemu untuk kedua kalinya dengan Gus Iqdam. Dulu di Taipei kini di Changhua.
Ternyata, setelah bertemu Gus Iqdam pertama kalinya, laki-laki ini dikisahkan tak bisa melupakan Gus Iqdam, hampir setiap hari memegang foto Gus Iqdam, dan diajak bicara foto tersebut.
Setelah pertemuan tersebut, Akong tampak bahagia, wajahnya berseri dihiasi senyuman manisnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul