Sudah Belajar tapi Tetap Salah Baca Al-Qur’an, Apakah Dosa? Ini Kata Buya Yahya

Terkait membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Jika membaca Al-Qur’an harus memperhatikan kaidah ilmu tajwid, apakah dosa jika sudah belajar tapi tetap salah membacanya?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 17 Jan 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2024, 14:30 WIB
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Liputan6.com, Jakarta - Membaca Al-Qur’an adalah kegiatan ibadah yang sangat mulia dan bernilai pahala. Orang yang membaca Al-Qur’an akan mendapat kebaikan dari setiap huruf yang dibacanya. 

Membaca Al-Qur’an haruslah tartil. Sayyidina Ali bin Abi Thalib dalam sebuah atsar menjelaskan tartil adalah tajwidul huruf, wa ma’rifatul wuquf yang artinya mengindahkan bacaan huruf dan mengetahui tentang waqaf-nya.

Membaca Al-Qur’an secara tartil tidak lepas dari penerapan kaidah ilmu tajwid. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara membaca Al-Qur’an adalah tajwid.

Mempelajari ilmu tajwid penting agar tidak salah membaca Al-Qur’an sehingga tidak merubah makna. Bahkan, Syekh Al Jazari dalam Manzhumah al-Jazariyyah menyebutkan bahwa siapa yang tidak berusaha memperbaiki bacaannya maka ia berdosa.

Terkait membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Jika membaca Al-Qur’an harus memperhatikan kaidah ilmu tajwid, apakah dosa jika sudah belajar tapi tetap salah membacanya?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Dosa Besar Memainkan Firman Allah

Al-Qur'an
Ilustrasi Al Qur’an Credit: freepik.com

Buya Yahya menjelaskan, membaca Al-Qur’an dengan kesalahannya sampai mengubah makna hukumnya adalah haram dan dosa besar. Ini berlaku bagi orang yang memang sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan baik tapi tidak diterapkan.

“Anda sudah bisa baca (Al-Qur’an) yang baik, Anda rubah (tidak sesuai tajwid), haram dan dosa,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (16/1/2024).

“Anda main-main, dosa besar main-main firman Allah SWT,” imbuh Buya Yahya. 


Meski Salah, Tetap Dapat Pahala

Ilustrasi Alquran
Ilustrasi Alquran (dok. unsplash/ali burhan)

Namun, ketentuan itu tidak berlaku bagi orang yang sedang belajar. Orang yang sedang belajar cara membaca Al-Qur’an tapi dalam praktiknya masih salah tidak dosa, justru dapat pahala.

“Gak bisa-bisa, bagaimana dia? Kata nabi dapat dua pahala. Jangan takut membacanya, yang penting kamu belajar biar pun berat. Dapat pahala dua, satu pahalanya membaca Al-Qur’an utuh, dua pahala capekmu (belajar),” tutur Pengasuh LPD Al Bahjah ini.

Dua pahala tersebut merupakan bagian dari keutamaan membaca Al-Qur’an. Dua pahala itu akan diberikan oleh Allah sebagaimana redaksi hadis berikut.

 وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران » متفقٌ عليه

Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)

Wallahu a'lam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya