Setan Akan Lari Terbirit-birit karena Hal Ini, Kata Mbah Moen

Ulama kharismatik Nahdlatul Ulama KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen dalam pengajiannya pernah membahas hal yang bisa membuat setan lari terbirit-birit. Namun sebelum jauh ke sana, Mbah Moen lebih dulu membandingkan kondisi Islam zaman dulu dan sekarang.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 23 Jan 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2024, 00:30 WIB
Maemoen Zubair
Maemoen Zubair atau dikenal Mbah Moen wafat di Makkah (Foto: nu.or.id).

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik Nahdlatul Ulama KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen dalam pengajiannya pernah membahas hal yang bisa membuat setan lari terbirit-birit. Namun sebelum jauh ke sana, Mbah Moen lebih dulu membandingkan kondisi Islam zaman dulu dan sekarang.

Mbah Moen mengatakan, agama Islam di Indonesia kini telah tersebar di mana-mana. Penyebaran Islam di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, tidak terlepas dari perannya Walisongo.

“Sekarang (kala itu) Islam di Timur Tengah bangsa Arab ditaklukkan. Ditaklukkan oleh bangsa Mongol. Namun orang Mongol menyukai Islam dengan bisa menjadikan ramainya Islam di tanah Jawa dengan tegaknya Walisongo. Ini terjadi sesudah runtuhnya kerajaan Islam di negara Arab,” kata Mbah Moen dikutip dari YouTube ppalanwarsarang, Senin (22/1/2024).

Berkat Walisongo akhirnya banyak orang Indonesia yang memeluk Islam, bahkan sekarang Islam menjadi agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Tentu saja dengan banyaknya umat Islam di Indonesia masjid-masjid juga semakin banyak.

“Dulu saya masih menjumpai, Jawa ini satu kecamatan masjidnya satu, kadang ada dua. Kadang satu saja, saja itupun belum selesai pembangunannya,” ungkap Mbah Moen.

“Sekarang tidak. Setiap desa pasti ada masjidnya,” lanjut Mbah Moen.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Yang Terjadi dengan Banyak Masjid

mba moen
Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.

Lantas, apa yang terjadi dengan banyaknya masjid? Menurut Mbah Moen, dengan banyaknya masjid setan tidak ada semua, mereka lari dan kabur.

Namun, bukan masjid yang membuat setan lari terbirit-birit, tapi suara adzan yang dikumandangkan di masjid ketika waktu sholat tiba.

“Sekarang adzan sudah banyak, genderuwonya jadi hilang. Itu dulu setiap rumah ada genderuwonya. Saya pernah menjumpai itu. Makanya, kalau sudah tua umurnya banyak pengalamannya,” ujar Mbah Moen.

“Setelah ada banyaknya adzan, setannya habis semua. Ketika sudah adzan dikumandangkan, setan lari semua,” tambahnya.

Hadis Nabi

KH Maimun Zubair atau Mbah Moen
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. (Istimewa)

Suara adzan yang membuat setan lari terbirit-birit disebutkan dalam hadis nabi. “Dawuh kanjeng nabi, ketika setan mendengar suara adzan, maka dia akan lari terbirit birit. Sekarang tidak ada lagi setan,” kata Mbah Moen.

Mengutip Muslim.or.id, redaksi hadis yang menyebutkan setan akan lari terbirit-birit ketika adzan berkumandang terdapat dalam HR Bukhari dan Muslim.

 ﺇِﺫَﺍ ﻧُﻮﺩِﻯَ ﺑِﺎﻷَﺫَﺍﻥِ ﺃَﺩْﺑَﺮَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻟَﻪُ ﺿُﺮَﺍﻁٌ ﺣَﺘَّﻰ ﻻَ ﻳَﺴْﻤَﻊَ ﺍﻷَﺫَﺍﻥَ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗُﻀِﻰَ ﺍﻷَﺫَﺍﻥُ ﺃَﻗْﺒَﻞَ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺛُﻮِّﺏَ ﺑِﻬَﺎ ﺃَﺩْﺑَﺮَ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗُﻀِﻰَ ﺍﻟﺘَّﺜْﻮِﻳﺐُ ﺃَﻗْﺒَﻞَ ﻳَﺨْﻄُﺮُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀِ

Artinya: “Apabila azan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut hingga dia tidak mendengar azan tersebut. Apabila azan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqamah, setan pun berpaling lagi. Apabila iqamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali, ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya.” (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 389).

Ibnu Rajab menjelaskan,

ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﻓﻀﻞ ﺍﻷﺫﺍﻥ ، ﻭﺃﻧﻪ ﻳﻄﺮﺩ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﺣﺘﻰ ﻳﺪﺑﺮ ﻋﻨﺪﻩ ﻭﻟﻪ ﺿﺮﺍﻁ ، ﺑﺤﻴﺚ ﻻ ﻳﺴﻤﻊ ﺍﻟﺘﺄﺫﻳﻦ .

ﻭﺍﻷﺫﺍﻥ ﻭﺍﻹﻗﺎﻣﺔ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺳﻮﺍﺀ .

Artinya: “Hadis ini menjelaskan dalil keutamaan azan dan setan lari dari adzan sampai-sampai setan mengeluarkan kentut agar tidak mendengar adzan. Sama saja halnya ketika adzan dan iqamah (setan juga lari).” (Fathul Bari libni Rajab 5/215).

Setan Muncul Lagi Setelah Adzan

ilustrasi adzan. plus.kapanlagi.com
ilustrasi adzan. plus.kapanlagi.com

Menukil NU Online, ketika adzan telah selesai maka setan muncul lagi dan pada saat iqamah diperdengarkan, setan pun lari terbirit-birit lagi. Dan ketika iqamah selesai setan datang kembali dan membisikkan sesuatu kepada dalam hati manusia dan mengingatkan manusia segala ini-itu, yang tidak teringat sebelum shalat. 

Demikian, sehingga manusia itu lupa (ragu) berapa rakaat yang telah ia kerjakan. Sebagaimana diterangkan dalam Mukhtashar Sahih Bukhari di bawah ini:

‏ ‏حدثنا ‏ ‏عبد الله بن يوسف ‏ ‏قال أخبرنا ‏ ‏مالك ‏ ‏عن ‏ ‏أبي الزناد ‏ ‏عن ‏ ‏الأعرج ‏ ‏عن ‏ ‏أبي هريرة ‏أن رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏قال ‏ ‏إذا نودي للصلاة أدبر الشيطان وله ضراط حتى لا يسمع التأذين فإذا قضى النداء أقبل حتى إذا ‏ ‏ثوب ‏ ‏بالصلاة أدبر حتى إذا قضى ‏ ‏التثويب ‏ ‏أقبل حتى يخطر بين المرء ونفسه يقول اذكر كذا اذكر كذا لما لم يكن يذكر حتى يظل الرجل لا يدري كم صلى 

Maka menjadi wajar jika dikemudian hari adzan dan iqamah menjadi tradisi tersendiri bagi kaum muslim yang biasa dikumandangkan dalam waktu-waktu penting tertentu yang dianggap ‘rawan’ dari godaan syaitan. Sebagaimana adzan-iqamah diperdengarkan ditelinga mereka yang pingsan, atau ketika melihat ular yang tidak pada tempatnya (di kantor, di rumah, dan lain-lain).

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya