Gus Iqdam Ungkap Alasan Sya'ban Disebut Bulannya Rasulullah, Ini Deretan Peristiwa Pentingnya

Da’i muda nyentrik idola para garangan dan garanganwati menyampaikan alasan bahwa Syaban merupakan bulannya Rasulullah SAW. Ia pun menyitir sabda Rasulullah SAW tentang kemuliaan bulan Syaban.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2024, 14:30 WIB
Gus Iqdam (SS: YT El Maynada)
Gus Iqdam (SS: YT El Maynada)

Liputan6.com, Cilacap - Sya'ban merupakan bulan mulia. Salah satu alasannya ialah karena bulan ini diapit oleh dua bulan mulia lainnya, yakni Rajab dan Ramadhan. Kapan 1 Sya’ban 1445 H ini? Menelisik dalam kalender Masehi, 1 Syaban 1445 H bertepatan dengan 11 Februari 2024.

Sya'ban menjadi perhatian khusus dari para ulama dan pemuka agama, sehingga dalam ceramah-ceramahnya mereka kerap membahas kemuliaan bulan ini.

Tak terkecuali juga dengan Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam yang juga menyampaikan kemuliaan bulan Syaban.

Da’i muda nyentrik idola para garangan dan garanganwati menyampaikan alasan bahwa Sya'ban merupakan bulannya Rasulullah SAW. Ia pun menyitir sabda Rasulullah SAW tentang kemuliaan bulan Syaban.

Sya’banu syahrii wa ramadhanu syahru ummatii, wa sya’banul muthahhir, wa ramadhanu mukaffar, Syaban adalah bulanku, sabda Rasulullah SAW,” terang Gus Iqdam dikutip dari tayangan TikTok @sabilu_taubah, Selasa (13/02/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Alasan Sya’ban Disebut Bulannya Rasulullah SAW

Gus Iqdam ungkap rezeki terendah (SS: YT Qolby ID)
Gus Iqdam ungkap rezeki terendah (SS: YT Qolby ID)

Gus Iqdam menjelaskan alasan Sya'ban sebagai bulannya Rasulullah SAW karena pada bulan ini turun ayat berkenaan dengan perintah untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW. Ayat yang dimaksud ialah Q.S Al-Ahzab ayat 56.

“Kenapa Sya'ban oleh Rasulullah SAW disebut bulannya Rasulullah SAW. Karena turunnya ayat perintah membaca sholawat kepada Rasulullah SAW, innallaha wa malaaikatahu yushalluuna ‘alannabiy, yaa ayyuhalladziina aamanu shallu alaihi wasallimuu tasliima,” paparnya.

“Ini turunnya ayat ini pada bulan Sya'ban,” imbuhnya.

Adapun lafal dan terjemah QS. Al-Ahzab ayat 56 adalah sebagai berikut,

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Syaban

Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)
Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Mengutip Liputan6.com, keistimewaan bulan Sya'ban dapat dilihat dari banyaknya peristiwa penting dan luar biasa yang terjadi di bulan ini.

Dalam kitab tersebut pada halaman 6-12 Sayyid Muhammad Alawy menjelaskan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban.

1. Tahwiil Al Qiblah

Tahwiil Al Qiblah Artinya diubahnya arah kiblat dari Baitul Maqdis ke arah Ka’bah. Peristiwa pemindahan arah kiblat ini terjadi pada bulan Sya’ban.

Nabi Muhammad SAW ingin sekali agar kiblat itu ditetapkan Allah ke arah Ka’bah. Oleh sebab itu, beliau sering menengadahkan mukanya ke langit menantikan wahyu yang akan memerintahkan perpindahan kiblat itu.

Maka, turunlah Surat Al Baqarah ayat 144 yang artinya: “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya”.

2. Raf’u Al A’mal

Raf’u al A’mal diartikan sebagai laporan terkait amal perbuatan manusia. Pada bulan ini amal-amal atau perbuatan-perbuatan kita yang telah lalu dilaporkan kepada Allah SWT.

Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa raf’u al ‘A’mal pada bulan ini sebagai Raf’u al Akbar (pelaporan yang paling besar) dan Raf’u al Ausa’ (pelaporan yang paling luas).

Kalau dianalogikan pelaporan ini sama seperti laporan tahunan. Rasulullah SAW selalu berpuasa di bulan Syaban, karena beliau ingin agar saat Malaikat melaporkan amal perbuatannya, Rasulullah dalam keadaan sedang berpuasa.

3. Syahru Sholaati ‘ala Nabiyyi Shallallahu Alaihi Wasallam

Bulan Sya’ban disebut sebagai Syahru sholawati ‘ala Nabiyi shalallahu alaihi wassalam, yaitu bulan salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Di bulan Sya’ban ini, Allah SWT menurunkan ayat yang memerintahkan untuk bersalawat dan menyampaikan salam kepada Rasulullah.

Ayat yang dimaksud yaitu Surat Al Azhab 56: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Salawat kepada Nabi merupakan ibadah yang istimewa. Sebab bukan hanya kita saya yang diperintahkan untuk bersalawat kepada Nabi melainkan Allah dan para malaikat-Nya bersalawat kepadanya.

Atas dasar hal tersebut, maka kita dianjurkan untuk memperbanyak salawat terutama pada bulan Sya’ban ini.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya