Liputan6.com, Cilacap - Dzulqarnain merupakan seorang raja yang memiliki kekuasaan yang sangat luas, yang meliputi wilayah timur dan barat. Namun yang jarang diungkap ialah perihal amalan Dzulqarnain sehingga ia mampu mencapai derajat yang tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Dzulqarnain ialah sosok raja yang kuat, gagah dan perkasa yang mampu mengurung Ya'juj dan Ma'juj dengan tembok yang dibuat dengan cara-cara yang sangat canggih pada masanya.
Dalam Tafsir Al-Azhar menyebutkan bahwa Raja Dzulqarnain mendapatkan anugerah dari Allah SWT berupa kekuasaan yang kuat dan teguh yang tidak bisa digoyahkan oleh musuh-musuhnya.
Menukil laman dakwah.id, Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin (4/305), menerangkan bahwa Dzulqarnain merupakan penguasa terbesar bumi.
“Seorang hamba tidak memiliki kemampuan kecuali bila tuannya menjadikan dia berkuasa, sebagaimana Allah menceritakan penguasa terbesar bumi yang pernah ada, Dzulqarnanin. Semua kerajaan dan kekuasaannya tiada lain karena Allah menjadikan dia berkuasa di sebagian bumi.” tulis Al-Ghazali.
Imam al-Qusyairi juga menerangkan tentang kehebatan Raja Dzulqarnain yang tidak dimiliki oleh raja-raja yang lain. Dalam ar-Risalah al-Qusyairiyyah fi Ilmi ath-Tashawwhuf (hlm. 161) disebutkan:
“Allah mempermudah jalan-jalan untuk Dzulqarnain agar dia berkuasa dan itu tidak diberikan Allah kepada raja-raja yang lain.”
Simak Video Pilihan Ini:
Amalan Raja Dzulqarnain
Jika memang kekuasaan itu diberikan langsung oleh Allah kepada Dzulqarnain, pertanyaan berikutnya adalah amalan rahasia apa yang ia kerjakan sehingga dengannya ia mendapatkan keistimewaan tersebut?
Dalam Ihya’ Ulumuddin, (3/184), disebutkan bahwa seorang rahib datang kepada Hisyam bin Abdul Malik.
Rahib itu ditanya, “Menurutmu, siapakah Dzulqarnain, apakah dia Nabi?”
Ia menjawab, “Bukan. Tetapi telah diberikan kepadanya empat hal. Jika mampu membalas (kezaliman orang lain), dia justru memaafkan. Jika dia berjanji, pasti menepati janji. Jika ia berbicara, jujur kata-katanya. Dan dia tidak menunda pekerjaan hari ini untuk dikerjakan esok hari.”
Empat poin yang disebutkan oleh sang rahib, yang melekat pada diri Dzulqarnain, merupakan ciri-ciri orang yang sempurna imannya.
Maka tidak diragukan lagi, bahwa alasan terbesar Allah menganugerahkan kerajaan kepadanya adalah karena ia memiliki kualitas keimanan yang tinggi, sehingga ia berhak mendapatkan tamkin (kejayaan).
Lafal “Innaa makkanna…” dalam ayat di atas, erat kaitannya dengan ayat-ayat lainnya yang berbicara tentang syarat memperoleh tamkin, seperti surat al-Hajj: 41 dan surat an-Nur: 55.
Tamkin itu sendiri bisa dimaknai kedudukan yang tinggi atau kekuasaan. Dzulqarnain memenuhi syarat-syarat tamkin yang diterangkan dalam dua ayat tersebut, di antaranya adalah: beriman, beramal saleh, mendirikan shalat, membayar zakat, mengajak berbuat makruf dan mencegah dari yang munkar.
Advertisement
Doa Agar Miliki Kedudukan yang Tinggi
Mengutip buku Kumpulan Doa Doa terbitan Kementerian Agama via Republika.co.id, disebutkan doa memohon agar mendapatkan kedudukan. Berikut lafaznya sebagamana terdapat dalam surat Ali Imran ayat 26:
اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تتَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Allahumma maalikal mulki tu'til mulka man tasyaa-u wa tanzi'ul mulka mimman tasyaa-u wa tu'izzu man tasyaa-u biyadikal khairu innaka ala kulli syai'in qadir."
Yang artinya, "Katakanlah, wahai Tuhan yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki."
"Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul