11 Menu Popular Saat Puasa Ramadhan dari Berbagai Penjuru Dunia, Ada Lapis Legit dari Indonesia

Jika Anda penasaran dengan beberapa makanan ikonik yang biasa disajikan selama Ramadhan, simak artikel ini untuk memulai petualangan kuliner Anda! Salah satunya ada dari Indonesia; kue lapis legit.

oleh Santi Rahayu diperbarui 30 Mar 2024, 07:10 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2024, 07:10 WIB
Makanan
Makanan (Pexels/Chan Walrus)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam. Bulan Suci di mana lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum di siang hari, tapi waktu di mana kasih sayang, pengendalian diri, ibadah kolektif, dan pelayanan masyarakat dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia, mulai dari Timur Tengah hingga Amerika Utara, Maroko hingga Inggris.

Pada akhir bulan suci ini, hari raya Idul Fitri menjadi momen perayaan yang ditandai dengan disajikannya makanan khas Ramadan yang lezat dan berlimpah.

Dilansir dari Remitly, Sabtu (29/3/2024), makanan memainkan peran penting selama Ramadan, di mana setiap hari puasa dimulai dengan makan sahur sebelum matahari terbit dan diakhiri dengan buka puasa atau iftar setelah matahari terbenam.

Meskipun komunitas Muslim sangat beragam, ada beberapa makanan yang dianggap tradisional saat Ramadan oleh budaya tertentu. Dari salad segar hingga sup bergizi, kebab yang lezat sampai samosa pedas, puding beras hingga kue-kue pastry isi pistachio, ada banyak resep Ramadan yang dapat Anda nikmati.

Jika Anda penasaran dengan beberapa makanan ikonik yang biasa disajikan selama Ramadan, simak artikel ini untuk memulai petualangan kuliner Anda! Salah satunya ada dari Indonesia; kue lapis legit.

1. Asia Selatan: Haleem

<p>Haleem (sumber: pixabay)</p>

Di antara makanan khas Ramadan dari Asia Selatan, Anda akan menemukan variasi dari semur kental yang berbumbu ini. Haleem dibuat dengan merendam biji-bijian seperti gandum dan barli semalaman, kemudian direbus dan dicampur dengan saus daging untuk menciptakan tekstur seperti pasta.

Haleem disajikan di Pakistan, India, dan Bangladesh, dan variasi regionalnya mungkin mengandung buah-buahan kering dan kacang-kacangan.

Makanan ini juga bisa ditaburi dengan perasan jeruk nipis, bawang, dan ketumbar segar. Haleem adalah tradisi kuno yang diyakini berasal dari hidangan yang dikenal sebagai harees, yang tercatat dalam buku masak yang berasal dari abad ke-10.

 

2. Turki: Ramazan Pidesi

Ilustrasi makanan khas Turki Ramadan Pidesi (Pexels/Saulo Leite)

Selama bulan Ramadhan di Turki, toko-toko roti sibuk membuat roti pita yang dikenal dengan nama "Ramazan pidesi" yang tidak akan Anda temukan di bulan-bulan lainnya.

Roti ini terbuat dari tepung terigu dengan ragi dan diberi taburan biji-bijian, serta memiliki pola anyaman yang khas di atasnya.

Makanan yang dikenal dengan sebutan Ramazan Pidesi ini biasanya disajikan untuk hidangan berbuka puasa dan sahur.  

 

3. Yaman: Aseeda

Ilustrasi Aseeda, makanan khas Yaman (Pexels/Taryn Elliott)

Di seluruh wilayah Arab, versi lauk sederhana ini dinikmati selama bulan Ramadan dan perayaan lainnya seperti Maulid nabi.

Di Yaman, adonan tepung terigu yang lembut ini sangat umum. Biasanya disajikan dengan kaldu ayam berbumbu dan dimakan dengan tangan.

Hidangan ini berasal dari abad pertengahan al-Andalus. Versi lainnya, seperti bubur Maroko ini, disajikan dengan mentega dan madu.

4. Indonesia: Lapis Legit

Ann’s Bakehouse & Creamery
Lapis legit, kue Imlek kreasi Ann’s Bakehouse & Creamery. (dok. Ann’s Bakehouse & Creamery)

Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Kelompok etnis dan pengaruh budaya yang beragam di negara ini telah memberikan kontribusi besar pada kuliner Indonesia.

Salah satu hidangan penutup khas dari nusantara adalah makanan yang dikenal dengan nama lapis legit, atau spekkoek. Kue ini merupakan salah satu warisan dari masa penjajahan Belanda dengan bahan-bahan dan rasa yang telah berevolusi selama bertahun-tahun.

Hidangan penutup yang menarik perhatian ini membutuhkan waktu lama untuk membuatnya, membutuhkan setidaknya delapan belas lapis, belum lagi mentega, gula, kuning telur, dan campuran rempah kapulaga, kayu manis, cengkeh, dan banyak lagi.

Ini alasan mengapa hidangan ini disimpan untuk acara-acara istimewa seperti Idul Fitri.

 

5. Lebanon: Fattoush

Makanan populer dari Lebanon, Fattoush (Pexels/Ronmar Lacamiento)

Salad Timur Tengah ini penuh dengan sayuran segar dan potongan roti. Anda akan menemukan banyak variasi resepnya, dengan vinaigrette (Saus salad)

delima sebagai salah satu saus yang populer.

 

6. Mesir: Ful

Ilustrasi makanan populer dari Mesir, Ful (Pexels/Ella Olsson)

Hidangan yang mirip hummus ini, yang juga disebut ful medames, terbuat dari kacang fava yang sehat.

Ini adalah hidangan kuno yang populer di banyak bagian dunia berbahasa Arab. Dibumbui dengan bawang putih dan dimasak dengan tomat dan minyak zaitun, hidangan ini sering disajikan dengan roti pita saat sarapan.

 

7. Maroko: Harira

Ilustrasi Harira (Pexels/Navada Ra)

Sup adalah makanan pembuka yang populer untuk hidangan berbuka puasa, seperti shorbat adas (sup miju-miju merah) di meja makan Mesir atau Lebanon dan harira di rumah-rumah Maroko.

Dibuat dengan buncis, lemon, dan banyak bumbu, harira adalah makanan lezat yang membantu menghidrasi dan menyehatkan setelah seharian berpuasa. Sajikan dengan couscous sebagai pendamping biji-bijian.

8. Asia Selatan: Fruit Chaat

Fruit Chaat
Ilustrasi Fruit Chaat dari Asia Selatan (Pexels/Jane Trang Doan)

Buah-buahan dan sayuran segar adalah bagian penting dari banyak menu berbuka puasa, sebagai makanan ringan dan menyegarkan untuk berbuka puasa.

Dinikmati di Bangladesh, Pakistan, dan India, salad buah yang segar ini merupakan tradisi Ramadan bagi banyak keluarga di Asia Selatan.

Buah-buahan tertentu yang digunakan bervariasi tergantung pada daerahnya, dan dapat mencakup apa saja, mulai dari pisang, apel, hingga belimbing.

Chaat fruit mendapatkan namanya dari bumbu chaat masala yang dicampur dengan buah. Anda akan menemukan banyak variasi dari resep ini, tetapi chaat masala sering kali mengandung amchoor (bubuk mangga kering), jintan, garam hitam, ketumbar, jahe kering, garam, merica, dan bubuk cabai.

 

9. Somalia: Cambaabur

Ilustrasi Cambaabur, makanan khas Somalia (Pexels/Amar Preciado)

Anda biasanya akan menemukan cambaabur disajikan saat umat Muslim Somalia menikmati hari raya Idul Fitri. Makanan ini memiliki tekstur yang mirip dengan injera, roti pipih khas Ethiopia yang bertekstur kenyal.

Selama perayaan Idul Fitri, crepes khas Somalia ini biasanya disajikan dengan yogurt dan taburan gula di atasnya. Adonan Cambaabur biasanya mengandung jintan, bawang putih, kunyit dan bawang merah.

10. Saudia Arabia: Kabsa

Kabsa
Ilustrasi makanan khas dari Saudia Arabia, Kabsa (Pexels/Ali Dashti)

Hidangan nasional Arab Saudi ini dibuat dengan nasi, ayam atau domba, dan campuran rempah-rempah yang disebut baharat. Hidangan ini populer di seluruh Jazirah Arab.

Variasi regionalnya meliputi bahan-bahan seperti wortel, paprika, tomat, bawang merah, dan bawang putih, dan dagingnya bisa dimasak atau dipanggang. Kabsa sangat populer selama Ramadan dan perayaan penting lainnya, oleh karena itu, masuk dalam daftar makanan Ramadan. Yakinlah bahwa makanan ini juga dapat dinikmati sepanjang tahun.

 

11. Di seluruh dunia: Minuman yang Menyegarkan

Credit via Pexels/Vinícius Caricatte

Rehidrasi sangat penting setelah berpuasa dan sebelum hari dimulai. Qamar al-deen adalah jus yang dibuat dengan pasta aprikot yang populer untuk sarapan.

Di Mesir, sobia adalah minuman krim yang terbuat dari beras dan santan. Di seluruh dunia, umat Muslim juga menikmati berbagai macam teh pada waktu ini.

Di Pakistan, India, dan Bangladesh, sirup mawar yang dikenal dengan nama rooh afzah adalah minuman tradisional favorit. Dan di Indonesia, Es timun suri adalah minuman manis yang terbuat dari buah mirip melon yang dipanen khusus untuk memenuhi permintaan selama bulan Ramadan.

Infografis Journal
Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya