Kalimat-Kalimat Penyesalan di Hari Kiamat, Semoga Kita Tak Pernah Mengucapkan

Kalimat-kalimat penyesalan akan terlontar dari golongan orang yang celaka di hari kiamat. Kalimat tersebut diabadikan dalam ayat-ayat Al-Qur'an.

oleh Putry Damayanty diperbarui 05 Apr 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2024, 00:30 WIB
Ilustrasi menyesal, penyesalan
Ilustrasi menyesal, penyesalan. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari kiamat kelak semua amal perbuatan akan dipertanggungjawabkan baik maupun buruknya. Tak ada satu pun yang terlewat dari pengadilan Allah.

Yaumul Hasrah atau Hari Penyesalan adalah salah satu nama dari hari kiamat. Pada hari itu semua kesempatan akan tertutup.

Mereka yang tidak beriman akan merasakan penyesalan. Berbagai kalimat penyesalan pun akhirnya terlontar dari mulut mereka.

Dalam Al-Qur'an ada banyak kalimat-kalimat penyesalan yang diabadikan. Kalimat-kalimat tersebut diucapkan oleh golongan orang-orang yang celaka di hari kiamat.

Meskipun mereka menyembunyikannya, namun Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada dalam hati hamba-Nya. Lantas, apa saja kalimat-kalimat penyesalan tersebut? Berikut urainnya mengutip dari laman dream.co.id.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Surah Al-Furqan ayat 27

Ilustrasi sedih, menyesal, penyesalan
Ilustrasi sedih, menyesal, penyesalan. (Image by jcomp on Freepik)

Ada banyak kalimat-kalimat penyesalan yang diabadikan di dalam Al-Qur'an diantaranya adalah:

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.”

Kalimat penyesalan ini diucapkan oleh orang-orang zalim yang menyesali perbuatannya. Mereka menyesali karena semasa hidupnya ia tidak mengambil jalan bersama Rasul, tidak menuruti dan menjauhi ajaran Rasul. Sehingga pada hari kiamat mereka merasa sangat menyesal.

Surah Al-Furqan ayat 28

"Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku).”

Kalimat penyesalan ini diucapkan oleh orang-orang yang tidak menjadikan seseorang sebagai temannya. Orang tersebut adalah orang-orang yang shaleh dan suka melakukan kebaikan serta senantiasa menjauhi dirinya dari hal-hal yang dibenci Allah SWT.

Sehingga apabila mereka dahulu berteman dengan orang-orang seperti itu, tentunya mereka juga akan mengikuti perangai temannya itu yang selalu berbuat kebaikan. Namun nyatanya mereka justru menjauhi orang tersebut, sehingga akhirnya kini mereka menyesali perbuatannya tersebut.

Surah Al-Haqqah ayat 25

Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an
Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an. (Photo by Rachid Oucharia on Unsplash)

"Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.”

Ini adalah kalimat penyesalan yang diucapkan oleh orang-orang yang menerima catatan amalnya di tangan kiri. Oleh karenanya mereka mengatakan bahwa lebih baik catatan tersebut tidak diberikan kepadanya. Sebab bila diberikan ditangan kiri, hal tersebut merupakan pertanda bahwa ia termasuk dalam golongan orang-orang celaka yang akan menerima azab dari Allah SWT.

Alangkah lebih baik apabila catatan tersebut tidak diberikan kepadanya, sehingga ia tidak akan mengetahui apakah ia termasuk dalam golongan orang yang beruntung atau orang yang celaka.

Surah An-Naba ayat 40

"Sesungguhnya Kami telah Memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.”

Kalimat ini diucapkan oleh orang-orang kafir saat Allah SWT memperlihatkan kepadanya apa yang telah diperbuat oleh tangannya. Sehingga ia merasa lebih baik bila dulu ia dijadikan tanah. Dengan demikian ia tidak akan mungkin melakukan hal-hal buruk seperti yang dilakukannya saat itu.

 

Surah Al-Fajr ayat 24

Ilustrasi Al-qur'an
Ilustrasi Al-Qur'an (sumber: GR Stocks)

 

"Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.”

Kalimat ini diucapkan oleh orang-orang yang semasa hidupnya suka berbuat keburukan. Ia menghabiskan waktunya dengan melakukan hal yang sia-sia. Sehingga di akhirat saat diperlihatkan perbuatannya, ia merasa menyesal mengapa dahulu semasa hidup tidak mengerjakan kebaikan.

Surah Al-An'am ayat 27

"Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia) tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.”

Kalimat ini diucapkan oleh orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah SWT. Meski sebenarnya ia mengetahui kebenarannya, namun mereka enggan untuk mengakuinya. Sehingga karenanya mereka pun menjadi orang-orang kafir, sebab telah meninggalkan ajaran Allah SWT.

Kelak di akhirat, orang-orang seperti merasa menyesal, jika saja dahulu mereka tidak mendustai ayat-ayat Allah SWT dan menjadi orang yang beriman, maka tentu saja mereka tidak akan dihadapkan ke neraka untuk mendapatkan balasan dari perbuatannya tersebut.

Surah Al-Ahzab ayat 66

7 Tempat Ini Dipercaya Sebagai Gerbang Neraka
Tahukah Anda, beberapa tempat di dunia ternyata dipercaya sebagai gerbang neraka. Di mana saja?

"Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, “Wahai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.”

Kalimat ini diucapkan oleh orang-orang yang semasa hidupnya melalaikan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Meski sebenarnya mereka mengetahui, namun mereka enggan untuk mentaati perintah Allah SWT. Sehingga ketika Allah Ta'ala membolak-balikkan wajahnya di dalam neraka, mereka berkata jika sekiranya dahulu ia taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya maka tentu saja mereka tidak akan mendapatkan siksaan seperti itu.

Demikianlah kalimat-kalimat penyesalan di hari kiamat yang diabadikan di dalam Al-Qur'an. Sungguh merupakan sebuah penyesalan yang tidak berarti. Sebab sebesar apapun penyesalan yang diungkapkan, tentu tidak akan mampu merubah keadaan di hari kiamat kelak.

Oleh sebab itu, selagi kita masih memiliki kesempatan maka marilah memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Mari kita berlomba menabung amal kebaikan sebagai bekal di akhirat kelak sebelum datang hari penyesalan. Semoga bermanfaat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya