Polri Catat Ada 199 Kecelakaan hingga H-1 Lebaran, 41 Orang Meninggal

Menurutnya, situasi keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 pada momen Lebaran secara umum dalam kondisi aman, tertib, dan terkendali.

oleh Muhammad Ali diperbarui 12 Apr 2024, 13:20 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2024, 13:20 WIB
Lokasi Kejadian Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek
Suasana lokasi kejadian kecelakaan tabrakan maut di Tol Jakarta-Cikampek Km 58, Senin (8/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Polri mencatat terjadi 199 peristiwa kecelakaan selama periode menuju Hari Lebaran hingga perayaan Idul Fitri 2024. Dari kejadian tersebut, 41 orang dikonfirmasi meninggal dunia. Data ini merupakan hasil rekapitulasi dari Operasi Ketupat 2024 yang berlangsung sejak 4 April 2024 hingga Rabu, 10 April 2024, mencakup enam hari operasi di seluruh wilayah Indonesia.

"Data kecelakaan lalu lintas pada Rabu, 10 April 2024, mencatat 199 kejadian dengan rincian 41 orang meninggal dunia, 41 orang luka berat, dan 271 orang luka ringan, dengan kerugian materil sebesar Rp 554.800.000," ungkap Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Harry Goldenhardt kepada wartawan, Kamis (11/4/2024).

Menurutnya, situasi keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 pada momen Lebaran secara umum dalam kondisi aman, tertib, dan terkendali.

“Gangguan Kamtibmas terdiri dari kejahatan sebanyak 651 kasus, pelanggaran sebanyak 2 kasus, bencana sebanyak 8 kejadian, dan gangguan terhadap ketentraman sebanyak 28 kejadian,” terangnya.

Sementara itu, data penindakan pelanggar lalu lintas pada Rabu, 10 April 2024, mencapai 21.609 kejadian.

"Dengan rincian sebanyak 21.455 teguran dan 154 tilang elektronik," tambah Harry.

Sebuah bus PO Rosalia Indah sebelumnya mengalami kecelakaan di tol Km 370 A Tol Batang Semarang, Jawa Tengah pada Kamis,11 April 2024. Akibat kecelakaan tunggal ini tujuh orang penumpang meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu mengatakan bahwa kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.

 "6 meninggal dunia sudah di RSI Weleri, 1 terjepit (MD) kondektur dalam proses evakuasi," ujar Kombes Pol Satake dalam keterangannya, Kamis (11/4/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sopir Mengantuk

Penyebab kecelakaan, lanjut Satake, diduga sopir bus mengantuk saat berkendara. Sehingga bus keluar jalur hingga terperosok ke dalam parit sepanjang 200 meter.

"Pengakuan pengemudi KBM Bus Po. Rosalia Indah nomor polisi AD 7019 OA berjalan dari arah barat ke timur, di lajur kiri. Sesampainya di KM 370 + 200 jalur A pengemudi mengantuk sehingga KBM Bus Po. Rosalia Indah keluar dari jalan masuk ke parit sepanjang 200 meter," kata Satake.

Adapun untuk saat ini, petugas polisi dan pengelola tol sedang melakukan evakuasi terhadap bus.

Begini Cara Mudah Mengajukan Santunan Jasa Raharja
Infografis: Ayo cari tahu syarat dan prosedur untuk pengajuan santunan kecelakaan dari Jasa Raharja, ternyata mudah!
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya