Jadi Bahan Ghibah Itu Menyakitkan, Ini Doa agar Tak jadi Bahan Gunjingan

Jika anda tidak ingin menjadi bahan gunjingan atau ghibah saat berkumpul, ada baiknya untuk amalkan doa berikut ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2024, 20:30 WIB
1. Membicarakan Orang Lain
Ilustrasi membicarakan orang lain atau ghibah . (Sumber foto: projectinspired.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi bahan gunjingan bisa menjadi pengalaman yang sangat sulit dilupakan dan menyakitkan.

Hal ini dapat membuat seseorang merasa terisolasi, merasa tidak dihargai, atau bahkan merasa malu. Terkadang, orang yang menjadi sasaran gunjingan bisa merasa sangat terbebani dengan perasaan rendah diri dan kekhawatiran akan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.

Gara-gara ini seseorang bisa terganggu kesehatan mentalnya, dan emosional seseorang ini membuatnya sulit untuk merasa percaya diri atau bahagia.

Menghadapi situasi seperti ini, penting untuk ingat bahwa orang lain seringkali memilih untuk menggunjing karena masalah mereka sendiri, bukan karena kekurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh orang yang menjadi sasaran.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Inilah Doa Khusus Tersebut

Ilustrasi memanjatkan doa
Ilustrasi memanjatkan doa. (Image by Artadya Gumelar from Pixabay)

Mengutip jateng.nu.or.id, kalau yang digunjingkan itu benar adanya itulah yang disebut ghibah, tetapi kalau yang digunjingkan itu tidak benar adanya maka itu fitnah namanya. Ada doa khusus agar diri kita terbebas dari gunjingan, ghibah, atau fitnah sekalipun.

Ada cara yang dirasa manjur untuk dipraktekan sebalum Anda berkumpul bersama dengan teman, orang atau tetangga dalam sebuah perkumpulan. Dan kebetulan ada niat untuk meninggalkan terlebih dahulu.

Maka sebelum duduk bersama mereka bacalah: 'bismillahirrahmaanirrahiim washallallahu alaa sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihi washahbihi wasallam'.

Hadits nabi:

وقال صلى الله عليه وسلم: إذا جَلَسْتُمْ مَجْلِسا فَقُولُوا بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ وَصَلَّى الله عَلَى سِيِّدِنا محمدٍ وَعَلى آلهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم فإنَّ مَنْ فَعَلَ ذٰلكَ وَكَّلَ الله بِهِ مَلَكا يَمْنَعَهُمْ مِنَ الغَيبةِ حَتَّى لا يَغْتَابُوكُمْ

Artinya:

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Ketika kalian duduk dalam satu majelis, maka ucapkanlah bismillahirrahmaanirrahiim washallallahu alaa sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihi washahbihi wasallam,

Barang siapa melakukannya maka Allah akan mengutus Malaikat yang menjaganya dari orang-orang yang menggunjingnya hingga mereka tidak bisa melakukannya. (Lubabul hadis).

 

Penjelasan tentang Ghibah

Menggunjing atau Bergosip
Ilustrasi Bergosip Credit: freepik.com

Mengutip muhammadiyah.or.id, ghibah atau menggunjing adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada saudaranya ketika ia tidak hadir dengan sesuatu yang benar tetapi tidak disukainya.

-يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٌ۬‌ۖ وَلَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًا‌ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُڪُمۡ أَن يَأۡڪُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتً۬ا فَكَرِهۡتُمُوهُ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ۬ رَّحِيمٌ۬ -١٢

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan prasangka karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sekalian berghibah( menggunjing) satu sama lain. Adakah seseorang di antara kamu sekalian yang suka makan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.” [QS: 49 (al Hujurat) ayat 12.]

Ghibah atau menggunjing adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada saudaranya ketika ia tidak hadir dengan sesuatu yang benar tetapi tidak disukainya, seperti menggambarkannya dengan apa yang dianggap sebagai kekurangan menurut umum untuk meremehkan dan menjelekkan. Maksud saudaranya di sini adalah sesama muslim. Termasuk sebagai ghibah adalah menarik perhatian seseorang terhadap sesuatu dimana orang yang dibicarakan tidak suka untuk dikenali seperti itu.

Pengertian ini didasarkan dari penjelasan Rasulullah berikut ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya: “Tahukah kamu, apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab; ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Kemudian Rasulullah SAW bersabda: ‘Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.’ Seseorang bertanya; ‘Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan? ‘ Beliau berkata: ‘Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya