Ustadz Adi Hidayat Ungkap Cara Penyelesaian Masalah Paling Mudah, Simak Baik-Baik

UAH sebut ada solusi setiap permasalahan. Saat ada masalah, jangan dipikirkan, cukup yakin ada solusinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 10:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)

Liputan6.com, Jakarta - Mencari solusi saat memiliki permasalahan adalah sebuah keharusan. Tapi bagaimana jadinya jika saat mencari solusi tersebut justru akan menambah masalah lagi, semuanya justru akan runyam.

Akan lebih baik lagi ketika menghadapi tantangan atau konflik di tempat kerja, mencari solusi yang konstruktif dan berorientasi pada penyelesaian masalah serta berujung meningkatkan produktivitas dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Inilah yang diharapkan.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) memiliki pandangan semacam itu ketika ditanya tentang solusi permasalahan oleh jemaahnya dalam sebuah pengajian yang diunggah di Youtube dengan channel @Irmas_generasiberakhlak.

"Jadi kalau sedang punya masalah bayangin aja entar juga hilang," kata UAH.

"Gitu aja maksudnya, Ya enggak usah terlalu dipikirin," tambahnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jangan Memikirkan Sesuatu yang Sudah Ada Solusinya

Ilustrasi membaca Al-Qur'an
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-gadis-duduk-dalam-ruangan-8164742/)

Ia juga mengatakan memikirkan sesuatu yang akan selesai itu akan jauh menambah beban.

"Diyakini saja, setiap masalah ada solusinya. Jadi kalau ada masalah itu sudah ada solusinya," ujarnya.

Ia menegaskan, memikirkan sesuatu yang sudah ada solusinya itu akan semakin menambah beban. "Jadi jangan ditambah bebannya," tandasnya.

"Di kantor ada masalah, ikhtiar jangan ditambahin ini bagaimana, ini bagaimana, bagaimana situ yang bagaimana. Semakin ditanya bagaimana, semakin enggak selesai nambah beban ikhtiar setelah itu tawakal," ujarnya.

Dalam kesempatan itu UAH menyebutkan kalimat Fa Inna Ma'al Usri Yusra yang merupakan transliterasi latin dari Surat Al-Insyirah ayat 5. Fa Inna Ma'al Usri Yusra merupakan ayat yang sering digunakan oleh muslim untuk memberikan motivasi kepada diri sendiri.

Penjelasan Fa Inna Ma'al Usri Yusra

Ilustrasi membaca Al-Qur'an
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Mengutip Liputan6.com, arti Fa Inna Ma'al Usri Yusra sendiri adalah “Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan.“ Kalimat tersebut sangat baik digunakan untuk memotivasi diri sendiri atau orang lain dalam menghadapi kesulitan atau masalah, karena sesungguhnya dibalik suatu kesulitan pasti ada kemudahan.

Bahkan untuk menegaskan bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan, kalimat "Inna Ma'al Usri Yusra" sampai diulang dua kali dalam Surat Al-Insyirah, yakni di ayat 5 dan 6. Tentu bukan tanpa alasan mengapa kalimat tersebut mesti diulang sampai dua kali. Tentu ada maksud di balik ayat "Fa Inna Ma'al Usri Yusra."

Untuk memahami makna dari ayat "Fa Inna Ma'al Usri Yusra," simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Surat Al-Insyirah, juga dikenal sebagai Surat Asy Syarh atau Alam Nasyrah, adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 8 ayat. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah, yang berarti surat ini diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW saat berada di kota Makkah.

Nama "Al-Insyirah" sendiri berasal dari kalimat pertama dalam surat ini, yaitu "bukankah Kami telah melapangkan." Surat ini memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam karena berbicara tentang nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Surat Al-Insyirah menggambarkan bagaimana Allah memberikan kesabaran kepada Nabi Muhammad SAW saat menghadapi tantangan berat dalam menyampaikan risalah Islam. Meskipun tugasnya berat, Allah melapangkan dadanya dan memberikan kesabaran.

Surat ini juga mencerminkan bagaimana Allah mengurangi beban atau kesulitan yang harus ditanggung oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga tugas kerasnya menjadi lebih ringan. Hal ini dijelaskan dalam ayat 5 dan 6 yang berbunyi,"Fa Inna Ma'al Usri Yusra, Inna Ma'al Usri Yusra."

Selain memberikan kesabaran dan mengurangi beban, Allah juga memberikan derajat yang tinggi kepada Nabi Muhammad SAW. Ini mencerminkan penghormatan dan pengangkatan derajat Nabi sebagai utusan Allah.

Surat Al-Insyirah mengajarkan pentingnya kesabaran, penghargaan terhadap pengorbanan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, dan keyakinan pada Allah yang selalu menyertai dan mendukung para rasul-Nya dalam menjalankan tugas ilahi. Surat ini menjadi sumber inspirasi dan peneguhan bagi umat Islam dalam menghadapi cobaan dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Bacaan Surat Al-Insyirah Arab, Latin, dan Terjemahan

Ilustrasi Al-Qur’an
Ilustrasi Al-Qur’an (sumber: pixabay)

 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan maha Penyayang

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ

a lam nasyraḥ laka ṣadrak

1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ

wa waḍa'nā 'angka wizrak

2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,

الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ

allażī angqaḍa ẓahrak

3. yang memberatkan punggungmu,

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ

wa rafa'nā laka żikrak

4. dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ

fa inna ma'al usri yusra

5. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

inna ma'al usri yusra

6. sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ

fa iżā faragta fanṣab

7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),

 وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

wa ilā rabbika fargab

8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya